HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy atau Rommy mengungkapkan bahwa PDI Perjuangan sudah terus menerus meminta mereka untuk berkoalisi di Pemilu 2024.

Rommy mengungkapkan, permintaan tersebut sudah aktif dilakukan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sejak beberapa waktu lalu.

“Mas Hasto ketemu dengan saya, beliau mengulangi ajakannya kepada PPP untuk bergabung dan berkoalisi dengan PDIP,” kata Rommy dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (10/3).

“”Iya memang mengajak dan bukan baru kali ini, karena Waktu Ketum Pak Suharso, Plt, Pak Suharso juga diajak yang sama,” sambungnya.

Terpidana kasus korupsi itu kemudian menjelaskan, PDIP selalu mengatasnamakan Mbah Maimun agar PPP bisa menerima ajakan koalisi dari mereka.

“Narasi yang dibangun Mas Hasto selalu jelas, bahwa ini ada amanat dari Mbah Maimun kita punya pengalaman lama, karena PPP dilahirkan oleh NU, PNI kan sejak dulu dengan NU, PDIP juga punya sejarah dengan PPP Mega-Hamzah, dan sekarang di Jateng Ganjar-Yasin, bahkan itu putranya Mbah Maimun, jadi segmen partai nggak bersinggungan, saling melengkapi,” jelasnya.

Rommy kemudian mengatakan, alasan PPP belum menerima pinangan tersebut karena belum adanya kata sepakat soal calon presiden maupun calon wakil presiden.

“Calon presiden ente siapa, kalau capres Ganjar, KIB oke nggak? Pak Zul (Zulkifli Hasan) jelas oke, Pak Airlangga oke nggak? Kalau sudah oke, kita bicara cawapres siapa, karena kita nggak tahu Ganjar benar nggak dicalonkan PDIP,” bebernya.

Ditambahkan Romyy, dengan posisi PPP saat ini yang masih berada di Koalisi Indonesia Bersatu, menjadi pertimbangan tersendiri untuk berkoalisi dengan PDIP.

“Jadi kalau hari ini kita gabung menerima ajakan PDIP tentu pertama kita bicarakan ini bersama KIB nggak, karena kita sekarang masih di KIB,” pungkasnya.