POSO, HOLOPIS.COM – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 13 Juli 2021 di Kabupaten Poso, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Mengenal dan Menangkal Hoaks”.

Program kali ini menghadirkan 1.122 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari pendiri Tanah Poso Gunawan Primasatya, Ketua IGTKI POLMAN Fadilah, S.Pd, Direktur Yayasan Panorama Alam Lestari Yopy Hary, dan pegiat literasi sekaligus penulis M. Ridwan Alimuddin. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Made Dwi Anjani selaku pegiat literasi dari Japelidi UNISSULA. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama adalah Gunawan Primasatya yang membawakan tema “Informasi, Identitas Digital, dan Jejak Digital”. Dahulu, informasi hanya didominasi media arus utama. Kehadiran media sosial mempermudah pengguna mengaktualisasikan diri, menuangkan ide, pemikiran, dan pendapat. Namun, perlu diingat oleh pengguna bahwa jejak digital bisa berdampak panjang. Maka, dia mengajak pengguna internet untuk lebih bijak dalam bermedia sosial.

Berikutnya, Ketua IGTKI POLMAN Fadilah, S.Pd menyampaikan materi berjudul “Sudah Tahukah Dampak Penyebaran Berita Hoax?”. Fadilah menjelaskan ciri-ciri hoaks. Misalnya, sumber tidak jelas, berbau provokasi, cenderung tidak netral, dan manipulasi foto/video. Dia juga membeberkan dampak hoaks diantaranya, menyesatkan masyarakat, dan menimbulkan kepanikan. “Saat mendapat hoaks, jangan langsung share, stop berita itu di Anda. Langkah lain mengonfirmasi atau klarifikasi sumber yang membagikan ke kita,” katanya.

Sebagai pemateri ketiga, Yopy Hary membawakan tema “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Menurut Yopy, kebebasan berpendapat selalu beriringan dengan tanggung jawab, sehingga terbangun budaya positif dalam menyuarakan pendapat. Begitu juga di media sosial tidak ada kebebasan mutlak. Dia pun menyebut aturan hukum menyuarakan pendapat di Indonesia.

Sebagai pemateri terakhir, M. Ridwan Alimuddin menyampaikan tema mengenai “Model dan Alat untuk Verifikasi dan Membongkar Hoax”. Ridwan mengawali paparannya dengan perbedaan misinformasi, disinformasi, dan malinformasi. “Yang berbahaya, informasi menyerang dari berbagai arah. Kalau dulu cuma TV, media cetak, radio. Sekarang ini, media yang menyerang itu kita bawa terus, dan hampir 24 jam ada di depan kita, monitor handphone. Kalau kita tidak cakap digital, tsunami informasi yang sebagiannya pasti ada berita bohong, akan berbahaya,” ungkapnya.

Salah seorang narasumber memberikan apresiasinya atas kegiatan ini. Gunawan menyebut, penting bagi kita menciptakan ruang yang aman di internet. “Maka saya sangat mengapresiasi model pendidikan literasi digital yang hari ini kita laksanakan. Buat saya ini terobosan yang baik sekali,” katanya.Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.