HOLOPIS.COM, KEPRI – Pemerintah Kabupaten Natuna memutuskan untuk melakukan relokasi terhadap ratusan kepala keluarga yang terdampak longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Kepala BNPB, Letjen Suharyanto mengatakan, pihaknya bakal mendukung proses relokasi terhadap masyarakat korban bencana longsor demi keselamatan mereka.
“Akan memindahkan 100 kepala keluarga di tempat yang baru,” kata Suharyanto dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (9/3).
Suharyanto mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Natuna telah menyiapkan lahan yang akan menjadi lokasi relokasi. Selain itu, pihak BNPB akan melakukan koordinasi dengan beberapa kementerian dan lembaga seperti PUPR terkait pembangunannya.
“Tanahnya sudah ada. Kami sedang proses koordinasi nanti dengan Kementerian PUPR,” imbuhnya.
Jenderal bintang tiga tersebut juga memastikan bahwa proses pembangunan rumah relokasi warga terdampak tanah longsor Natuna akan dikerjakan sepenuhnya oleh Kementerian PUPR dengan pembiayaan dari BNPB. Program relokasi ini akan dilakukan setelah memasuki masa rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Biasanya kalau terjadi bencana di tempat lain, untuk relokasi yang membangun rumah ini dilakukan PUPR tentu saja bekerja sama dengan BNPB terkait penganggaran,” jelasnya.
Guna mempercepat proses relokasi tersebut, Suharyanto kemudian meminta kepada Pemerintah Kabupaten Natuna untuk melakukan pendataan. Sehingga apabila telah memasuki masa rehabilitasi dan rekonstruksi, proses pembangunan dapat segera dimulai.
Adapun relokasi tersebut dilakukan setelah lebih dari 27 rumah lenyap seketika saat tanah longsor terjadi di Kampung Genteng, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna pada hari Senin (6/3). Tanah longsor itu telah menyebabkan 35 orang hilang, 15 meninggal dunia dan sebanyak 1.300 jiwa mengungsi.
Tingginya curah hujan, kondisi tanah yang labil dan area perbukitan dengan kemiringan yang curam menjadi beberapa faktor pemicu terjadinya bencana tanah longsor tersebut.