Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kelayakan Depo Pertamina Plumpang yang mengalami kebakaran pada Jumat (3/3) malam kemarin, menuai sorotan dari sejumlah pihak. Pasalnya, Depo BBM milik perusahaan pelat merah itu beroperasi sejak tahun 1974. Artinya, sudah hampir 40 tahun Depo tersebut beroperasi.

Menyoroti hal tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI, Anam Ak pun mempertanyakan kelayakan Depo BBM yang berlokasi di Plumpang, Koja, Jakarta Utara tersebut. Dia meminta Pertamina untuk mengevaluasi terkait hal tersebut.

“Depo ini sudah beroperasi sejak tahun 1974, apakah kondisinya masih layak atau tidak juga harus dievaluasi,” pinta Anam dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (4/3).

Sebagai informasi Sobat Holopis, Depo Pertamina Plumpang masuk dalam daftar nominasi 7th Most Efficient Storage Terminal pada Global Tank Storage Award tahun 2018 lalu.

Dikutip dari laman resmi Pertamina, Depo Pertamina Plumpang sudah beroperasi sejak tahun 1974. Depo tersebut memiliki daya tampung yang terbilang besar, sebesar 291.889 Kiloliter.

Dengan daya tampung tersebut, Depo Pertamina Plumpang dinilai penting karena memasok sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau ke sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina.

“Thruput BBM rata-rata sebesar 16.504 kiloliter per hari dan wilayah distribusi utamanya meliputi Jabodetabek,” demikian informasi dari Pertamina.