HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemberitaan saat ini sedang dihebohkan dengan seorang anak pejabat yang membuat onar hingga menghancurkan karir ayahnya, serta membuat koma anak orang.
Banyak yang beranggapan bahwa sikap kurang ajar yang biasanya ditunjukkan oleh anak dengan orang tua yang memiliki kedudukan bukan lagi hal yang baru.
Anak dari orang tua pejabat yang sering memiliki konotasi berharta tidak halal itu sering kali dicap orang sebagai anak-anak yang nantinya akan bermasalah.
Menurut Psikolog Pendidikan dan Perkembangan, Erry Indriani, terlalu memberikan hadiah-hadiah material serta hak istimewa kepada anak bisa membuat mereka menjadi pribadi yang egois.
Biasanya reward-reward berlebihan ini diberikan dari orang tua yang membayar kesibukan mereka sehingga tidak bisa terus-terusan mendampingi anak.
“Rasa bersalah orang tua karena tidak bisa menyediakan waktu bersama anak karena kesibukannya sering kali ditebus dengan hadiah, yang sebenarnya tidak dibutuhkan anak,” kata Erry, kepada Holopis.com, Kamis (2/3).
Tak pernah memberikan hukuman kepada anak jika berbuat salah juga bisa semakin membantu si anak menjadi egois dan tidak mengerti konsekuensi atas perbuatan.
“Orang tua (bisa) membentuk anaknya menjadi pribadi egois karena selalu dimenangkan saat melakukan kesalahan. Beranjak dewasa, anak tidak tahu setiap kesalahan yang dilakukannya saat kecil berpotensi menimbulkan konflik di saat ia dewasa,” lanjutnya.
Karenanya, Erry menjelaskan bahwa anak sedari dini sudah harus diberikan aturan yang jelas. Orang tua harus memberikan rasa tanggung jawab kepada anak dan tidak mudah memberikan fasilitas apapun.
“Sebaiknya disesuaikan dengan yang dibutuhkan, sehingga anak dapat menghargai suatu perjuangan untuk mendapatkan apa yang diinginkan,” pungkasnya.