HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat angkat bicara terkait kebijakan sekolah masuk jam 5 pagi yang akan segera diterapkan di wilayah kepemimpinannya.
Viktor menjelaskan, bahwa kebijakan itu dilakukan dalam rangka mengejar ketertinggalan NTT dari daerah-daerah lainnya, khususnya dalam hal sumber daya manusia (SDM).
Dengan begitu, dia berharap para siswa lulusan SMA di NTT dapat tembus di sejumlah universitas besar di Indonesia, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), bahkan di univeristas tingkat dunia seperti Harvard University.
“Supaya tembus di kampus-kampus terbaik seperti UI, UGM, dan Harvard University dan sejumlah kampus lain, maka disepakati untuk membentuk dua sekolah unggul yang unggul dari sisi pengetahuan dan karakter,” kata Viktor sebagaimana dikutip Holopis.com dari unggahan di akun Instagram pribadinya, Selasa (28/2).
Akan tetapi, kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi tersebut masih menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Dia pun menganggap pro dan kontra tersebut sebagai hal yang biasa.
“Tidak ada perubahan di dunia ini yang tidak akan ada pro dan kontra. Yang tidak mau tidak usah dipaksa,” tegas Viktor.
Terkait banyaknya argumen yang menyebut hal yang mengatakan, bahwa jam 5 pagi adalah pagi buta. Dengan santai, Viktor mengatakan bahwa matahari terbit di NTT pukul 5:48 pagi. Dia juga menjawab hal tersebut dengan sebuah filosofi.
“Banyak orang yang menyatakan, itu pagi buta, hei lihat baik-baik. Matahari terbit di Nusa Tenggara Timur itu terbit itu (jam) 5:48, jam 5 48 menit. Filosofi seorang tokoh yang mau disiapkan adalah sebelum matahari terbit, dia telah siap untuk hidup dalam pembangunan aktivitas sehari-hari. Itu filosofinya,” tegasnya.
Viktor menekankan, bahwa hal tersebut merupakan hal yang sangat penting. Dia pun berharap, kebijakan tersebut dapat terus berlangsung, bahkan setelah dirinya tak lagi menjabat sebagai Gubernur NTT lagi.