HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani memberikan pernyataan terkait harta kekayaan Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Suryo Utomo yang melonjak drastis hanya dalam kurun waktu 4 (empat) tahun.
Bendahara negara itu pun membantah asumsi yang menyebutkan lonjakan harta kekayaan anak buahnya itu bukan karena korupsi, melainkan dari apresiasi harga tanah yang terjadi setiap tahunnya.
“Saya tanya sama Pak Suryo kenaikannya karena apa? Kenaikan karena harga tanah bukan korupsi. Coba rumahnya Pak Chairul Tanjung yang ada di Menteng itu belinya berapa? Sekarang harganya berapa?” kata Sri Mulyani dalam sebuah diskusi yang dikutip Holopis.com, Selasa (28/2).
Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) di KPK, harta kekayaan Suryo Utomo pada 2017 tercatat hanya sebesar Rp6,13 miliar. Namun pada tahun 2021, harta Dirjen Pajak tersebut melonjak menjadi Rp14,4 miliar.
Sebagaimana diketahui, harta kekayaan para pejabat tinggi negara, khususnya di instansi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah menjadi sorotan publik. Hal itu bermula dari kasus penganiayaan yang menyeret anak pejabat pajak, Mario Dandy Satriyo.
Kasus tersebut berbuntut pada terkuaknya harta kekayaan ayahanda Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo yang terbilang jumbo, yakni Rp56,1 miliar. Kemudian pada akhirnya, nama DIrjen Pajak, Suryo Utomo ikut terseret setelah fotonya mengendarai motor gede (moge) bersama jajaran DJP lainnya beredar di jagat maya.