HOLOPIS.COM, JAKARTA – Juru bicara DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Cheryl Tanzil menyarankan agar kasus Mario Dandy Satriyo ini bisa menjadi tolok ukur keseriusan pemerintah, khsusunya Kementerian Keuangan untuk melakukan bersih-bersih borok di institusinya.

“Dalam berbagai kasus korupsi di Ditjen Pajak pelaku nggak bekerja sendiri,” kata Cheryl dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (24/2).

Oleh sebab itu, ia pun mendorong agar pemeriksaan yang mendalam dan teliti tidak hanya dilakukan kepada ayah Mario Dandy Satriyo, yakni Rafael Alun Trisambodo. Akan tetapi kepada seluruh jaringan atasannya.

“Kalau serius mau bersih-bersih, Ditjen Pajak harus cek juga atasan dan bawahan bapaknya Mario Dandy,” ujarnya.

Hal ini disampaikan Cheryl pasca adanya statemen dari Kepala Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana yang menyebut bahwa pihaknya sudah memantau aliran transaksi keuangan Rafael sejak tahun 2012 silam.

Temuan PPATK, banyak sekali aliran dana yang tidak masuk akal sehingga patut untuk direspons. Hanya saja, laporan yang disampaikan PPATK ke Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tidak pernah mendapatkan gayung bersambut dari lembaga penegak hukum itu.

Sekedar diketahui pula Sobat Holopis, bahwa berdasarkan laporan yang dibuat oleh Rafael melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, harta kekayaan baik aset bergerak maupun tidak bergerak mencapai angka Rp56 miliar. Nilai kekayaan ini dianggap banyak kalangan tidak sesuai dengan posisinya sebagai pejabat eselon III di Kementerian Keuangan.

Terlebih berdasarkan data e-LHKPN tahun 2013, data kekayaan terakhir yang dilaporkan Rafael adanya 21.458.134.500 sebagai Kepala Bidang Pemeriksaan, Penyidikan dan Penagihan Pajak di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I.