HOLOPIS.COM, JAKARTA – Lembaga survei Political Statistics (Polstat) menyampaikan hasil survei terbaru mereka mengenai elektabilitas calon presiden di 2024 mendatang.

Peneliti Senior Polstat Apna Permana mengatakan, elektabilitas Prabowo Subianto terus meningkat pasca endorse yang disampaikan Presiden Jokowi beberapa kali.

“Elektabilitas Prabowo Subianto mencapai 33 persen. Sementara itu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang hingga detik ini belum memiliki kendaraan yang pasti untuk bisa berkontestasi di Pilpres 2024, elektabilitasnya juga turut mandeg,” kata Apna dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (22/2).

Dalam survei tersebut, mereka juga melakukan analisis monitoring dengan hasilnya ditemukan gejala bahwa sentimen positif terhadap Menteri Pertahanan RI itu semakin meningkat dari waktu ke waktu.

“Setahun jelang Pemilu 2024 sentimen positif terhadap Prabowo semakin kuat sementara sentimen negatifnya semakin hilang. Kini publik pada umumnya sangat mengapresiasi baik kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan RI maupun integritasnya sebagai seorang negarawan,” jelasnya.

Apna pun memaparkan, beberapa faktor yang mempengaruhi elektabilitas Prabowo Subianto terus menguat dibandingkan tokoh-tokoh lainnya.

Dimana yang paling utama adalah dengan kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan yang kerap berkomunikasi dengan publik luas.

“Kedua, pertemuan Prabowo dengan sejumlah tokoh yang memiliki efek elektoral cukup tinggi seperti dengan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan sejumlah tokoh agama di berbagai daerah,” bebernya.

Selain itu, berpalingnya dukungan dari Jokowi Mania yang semula mendukung Ganjar kini mantap menjatuhkan pilihan pada Prabowo.

Kemudian, mulai munculnya nama Prabowo dalam arena sirkuit Musyawarah Rakyat (Musra) di berbagai daerah. Musra ini adalah wadah berbagai komponen pendukung Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019.

Survei Polstat kali ini dilakukan pada tanggal 10 sampai 18 Februari 2023 di seluruh wilayah Republik Indonesia yang terdiri dari 34 provinsi.

Jumlah sampel sebesar 1220 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multi-state random sampling). Batas kesalahan (margin of error)+/- 2,8% dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen dengan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka langsung dengan responden berpedoman kuesioner.