HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengakui bahwa mendatangkan tenaga kerja dari luar negeri, seperti China sangatlah mahal.

Hal itu disampaikan Luhut kala menjelaskan betapa pentingnya mendirikan politeknik berbasis industri di Indonesia. Sehingga, tercipta tenaga kerja dalam negeri yang terdidik dan terampil, termasuk dalam mengoperasikan mesin.

Sehingga ke depan, Indonesia tak perlu lagi mendatangkan tenaga kerja dari luar negeri untuk sekadar mengoperasikan mesin industri.

“Karena industri membutuhkan orang yang mumpuni untuk menjalankan mesin. Karena kalau mendatangkan karyawan dari China, biayanya lebih mahal. Mereka paham, jari orang Indonesia itu sangat bagus,” ujar Luhut yang dikutip Holopis.com dari unggahan di akun Instagram pribadinya @luhut.panjaitan, Minggu (19/2).

Sebagaimana diketahui, pemerintah saat ini tengah gencar melakukan hilirisasi industri di sektor komoditas andalan Indonesia, seperti nikel, bauksit dan sebagainya.

Luhut menjelaskan, hilirisasi menjadi salah satu kunci keberhasilan Indonesia dalam mempertahankan pertumbuhan positif di tengah melemahnya ekonomi dunia.

Dia menegaskan, pemerintah terus mengembangkan hilirisasi industri demi meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam Indonesia yang melimpah.

“Hilirisasi industri ini akan mendatangkan manfaat kepada para penduduk di sekitar lokasi industri hilirisasi berada,” tukas Luhut.

Lebih lanjut, Luhut mencotohkan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia telah dilakukan pemerintah di Papua.

“Kami sudah membuktikan satu hal bahwa membangun infrastruktur dan membangun manusia yang terdidik dan terampil bisa kita lakukan bersama-sama,” tegas Luhut.