HOLOPIS.COM, JAKARTA – PSSI secara resmi akan membentuk Komite Adhoc Supporter, Komite Adhoc Infrastruktur dan Badan Tim Nasional (BTN) untuk kemajuan sepak bola Indonesia.

Keputusan tersebut merupakan hasil dari rapat Komite Eksekutif yang dihadiri langsung oleh Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, Wakil Ketua Umum (Waketum), Zainudin Amali serta Ratu Tisha dan lain sebagainya di Kantor GBK Arena, Jakarta pada Sabtu (18/2) siang hari.

“Ini adalah rapat Exco yang kedua setelah kemarin Kongres. Kami membahas Internasional Friendy Match yang sedang berlangsung, peristiwa suporter di Semarang. Untuk itu, PSSI memutuskan membentuk Komite Adhoc untuk suporter,” ucap Erick, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com, Minggu (19/2).

Seperti diketahui, sesuai dengan statuta FIFA dan juga PSSI kita mempunyai empat belas komite. Tetapi boleh membuat komite adhoc.

“Mengapa keputusannya ada komite adhoc suporter? Karena isu dari transformasi sepak bola harus melibatkan juga suporter. Jadi kita harus ada keseriusan. Dan surat FIFA yang dikirimkan kepada tentu kita semua waktu itu, salaah satunya pun ada bicara suporter. Kita harus memastikan suporter bisa pulang ke rumah dengan selamat,” katanya.

“Tetapi kita juga mengetuk hati para suporter kalau transformasi sepak bola kita mau bagus mereka pun harus menjadi bagian yang bertanggung jawab untuk perbaikan sepak bola Indonesia,” sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Erick juga menjelaskan mengenai Komite Adhoc Infrastruktur, sebab hal tersebut dinilai penting untuk membangun Training Center (TC) Timnas Indonesia.

Insya Allah minggu depan kita akan mengirimkan tim untuk mulai melihat tanahnya. Ini bagian komitmen PSSI membangun training center bersama, tidak hanya pendanaan dari FIFA yang kemarin mereka sudah bilang komitmen untuk membantu pada saat kita makan siang sama mereka, tapi kita juga akan coba mencarikan pembiayaan lainnya,” ungkapnya.

Insya Allah kalau memang kita serius, tahun depan training center ini sudah paling tidak punya empat lapangan latihan dan mungkin juga tempat pemusatan latihan para atlet,” tambahnya.

“Terakhir, kita juga memastikan pembentukan Badan Tim Nasional (BTN), yang mana kita harus memastikan kita punya agenda besar mau main di Piala Dunia. Kalau negara lain seperti India sudah punya blue print 2023-2047, kita juga tidak boleh ketinggalan. Karena itu salah satunya, BTN punya blue print jangka panjang bagaimana persiapan timnas,” pungkasnya.