Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Gegara Ini Editor Presiden Jokowi Kena Omel Netizen

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang kerap membagikan agenda kesehariannya di media sosial, baik itu agenda pribadinya bersama keluarga maupun agenda resmi sebagai Kepala Negara.

Sebagaimana diketahui, pekerjaan edit-mengedit konten tentu tidak dilakukan oleh Presiden Jokowi sendiri. Di balik konten yang diunggah oleh Orang nomor satu di Indonesia, tentu ada campur tangan editor profesional.

Namun pada konten yang diunggah hari ini, yang berisi momen Presiden Jokowi saat menghadiri Harlah PPP yang ke-50 membuat geram para pengikut Jokowi di media sosial.

Bukan karena konteks pembicaraan Jokowi yang membuat geram netizen, melainkan hasil editing konten tersebut yang disebut netizen tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

Sebagaimana diketahui, dalam konten Jokowi yang membahas perihal capres-cawapres PPP, terdapat keterangan tertulis yang tidak sesuai dengan kaidah penulisan berdasarkan Ejaan yang Disempurnakan (EYD), yakni penulisan imbuhan (di-).

“Sekelas editor presiden tidak bisa membedakan imbuhan ‘di’ dipisah atau digabung. come on editor, ini sosmed presiden loh,” tulis akun @rp.gabrielle sebagaimana dikutip Holopis.com dari kolom komentar unggahan Presiden Jokowi, Sabtu (18/2).

Selain Gabrielle, ada juga netizen lain yang mengomentari hal yang sama di kolom komentar unggahan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

“Maaf, pemilihan diksinya masih kurang tepat penulisannya; seperti ‘di ancam’ ‘di hitung’, ‘di prediksi’, dan ‘di kalkulasi’, yang mana merupakan kata kerja,” tulis @mike.gukguk.

Sebagaimana dikutip Holopis.com dari buku Bijak Berbahasa Indonesia: Teori dan Aplikasi (2020) karya Rishe Purnama Dewi, semua kata imbuhan, ‘di’, ‘ke’, dan ‘dari’, yang menunjukkan tempat atau waktu, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Seperti contoh, ‘di pasar’, di mana, dan sebagainya.

Sementara penulisan atau penggunaan kata ‘di’ yang digabung biasanya diikuti kata kerja. Misalnya dimakan, didorong, diungkapkan, dilihat, dan masih banyak lainnya.

https://www.instagram.com/reel/Coy1I_orY7F/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Hingga berita ini dibuat, unggahan Presiden Jokowi tersebut telah mendapat 70,4 ribu like dan 1.052 komentar.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Apakah Makan Es Bisa Membuat Gemuk?

Makan es, terutama dalam bentuk es krim atau dessert beku, sering kali menjadi camilan yang menyenangkan.

4 Tips Menyelamatkan Diri Dari Badai Berbahaya

Belakangan ini, beberapa wilayah di negara-negara Asia Tenggara dilanda topan dan badai yang berbahaya karena dampak dari pemanasan global.

5 Khasiat Buah Anggur Merah, Manis dan Banyak Manfaat Baik

Siapa sih yang tidak suka dengan anggur merah? Anggur merah adalah buah yang bukan hanya lezat tetapi juga kaya akan manfaat kesehatan.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru