HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti agar perhelatan pemilu serentak yang digelar tahun depan jangan sampai mengganggu situasi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah baik.
Hal itu ditegaskan Jokowi kala memberikan sambutan di acara Hari Lahir (Harlah) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke-50, yang digelar di ICE BSD, Tangerang pada Jumat (17/2).
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menekankan agar jangan sampai masa kelam saat Indonesia menjadi pasien Dana Moneter Internasional (IMF) di tahun 1997-1998 tak terulang kembali.
“Situasi ekonomi harus kita jaga betul. Jangan sampai situasi ekonomi yang baik terganggu gara-gara perhelatan pemilu tahun depan, pilkada tahun depan. Ini yang harus kita jaga bersama-sama. Kita tidak mau masuk lagi menjadi pasien IMF,” tutur Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, bahwa Indonesia saat ini masuk dua besar negara dengan pertumbuhan ekonomi teratas di kalangan negara-negara yang tergabung di forum G20.
“Yang dulunya kita kalah dengan China, kalah dengan negara-negara Korea, Jepang, sekarang ini kita lebih baik dari mereka, lebih baik dari Tiongkok, lebih baik dari Amerika, lebih baik dari Uni Eropa. Ini yang patut kita syukuri,” ungkap Jokowi.
Presiden Jokowi pun berpesan kepada semua pihak agar menjaga kondusifitas, stabilitas politik dan keamanan. Hal itu tak lain agar pertumbuhan ekonomi tidak terganggu dan kehidupan masyarakat juga tidak terganggu oleh dampak perhelatan kontestasi politik yang akan digelar tahun depan.
“Jadi saya wanti-wanti kepada kita semua, agar kita terus menjaga kondusivitas, keamanan dan stabilitas politik agar pertumbuhan ekonomi ini tidak terganggu,” pungkasnya.