Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pesawat Hercules C-130 TNI AU digunakan, dalam misi bantuan kemanusiaan yang disediakan Indonesia melalui Kementerian Pertahanan RI bagi korban gempa di Turki gelombang pertama.

Menurut Kepala Biro Humas Kemhan, Kolonel Inf. Edwin Adrian Sumantha, pesawat tersebut telah tiba di Turki, pada Minggu (12/2). Bahkan Menhan (Menteri Pertahanan) Prabowo Subianto, perintahkan pesawat Hercules C-130 TNI AU tersebut untuk sementara waktu diperbantukan kepada pihak Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD).

Pesawat yang memiliki daya angkut 10 ton tersebut diperbantukan kepada pihak Turki hingga 20 Februari 2023. “Alhamdulillah kegiatan yang dilakukan mulai dari keberangkatan sampai dengan aktivitas perbantuan berjalan dengan aman dan lancar,” ujar Edwin dalam ketetangan yang diterima Holopis.com, Rabu (15/2).

Bantuan Turki
Pesawat Hercules C-130 TNI AU dipakai untuk membantu korban gempa di Turki. [Foto : Dok. Biro Humas Setjen Kemhan]
Dalam kesempatan berbeda, Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal mengucapkan terima kasih kepada Kemhan RI yang telah memberikan pesawat tersebut untuk diperbantukan.

“Bapak Menhan RI yang memberikan perintah agar pesawat Hercules dan kru tersebut diperbantukan kepada pihak Turki untuk penanggulangan bencana. Beliau paham bahwa dalam situasi seperti ini masalah supply logistik menjadi sangat kritis. Oleh karena itu beliau ingin Indonesia bisa membantu”, ujar Lalu.

Sampai dengan Selasa (14/2) pesawat Hercules C-130 TNI AU telah melaksanakan pendistribusian bantuan logistik ke Bandara Kahramanmaras sebanyak 2 tahap pengiriman. Tahap pertama dengan total 7.5 ton berupa pakaian semua umur, selimut, bed cover dan perlengkapan mandi dan sanitasi.

Tahap kedua pesawat tersebut membawa bahan logistik dengan berat total 8.5 ton yang terdiri dari kasur, bantal, selimut, scraf dan makanan. Saat kembali dari Bandara Kahmaranmaras, pesawat angkut TNI AU tersebut turut membawa 30 orang, termasuk bayi berumur 3 bulan, yang terdampak bencana menuju ke Ankara.