HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pelatih utama Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) enggan memaafkan perkataan pelatih Persija, Thomas Doll yang menyebutnya seperti badut.
Sebelumnya diketahui bahwa hubungan antara STY dengan Thomas Doll tengah memanas belakangan ini.
Diawali dengan rasa kekecewaan Thomas Doll terhadap ketidakhadiran STY dalam agenda pertemuan Persija dan PSSI, terkait pemanggilan pemain untuk Timnas U-20 Indonesia, Selasa (7/2) lalu.
Kemudian kekecewaannya itu terlontar saat konpers menjelang pertandingan Persija kontra Arema FC pada Sabtu (11/2), dimana ketika itu lah Thomas Doll menyebut bahwa STY layaknya badut karena turut serta menjadi bintang iklan makanan di tengah-tengah kewajibannya menangani Timnas Indonesia.
Setelah itu, Thomas Doll akhirnya meminta maaf, dimana ia sendiri mengakui bahwa perkataannya itu terlalu berlebihan.
Namun, STY enggan memaafkan Thomas Doll, karena ia menilai bahwa perilakunya sudah salah.
“Jujur saja, tidak bisa dimaafkan, perilaku dia sudah salah. Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi, maksudnya pelatih klub bisa bicarakan timnas itu katanya badut,” katanya, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com, Rabu (15/2).
“Saya berharap Persija bisa berprestasi dengan baik, tetapi jika dipermasalahkan satu per satu tentang saya, saya tidak diam,” tambahnya.
Lanjutnya, STY juga mencontohkan pengibaratan, dimana seperti hal nya wartawan yang saling menghormati satu sama lain, begitu pun antar pelatih yang mestinya seperti itu juga.
“Sebenarnya sama saja antara wartawan pasti ada hal yang harus dijaga dan dihormati sama-sama. Tadi juga sama, ada yang mau dibicarakan juga harus dijaga. Apalagi ini tempat kerja sama, sama-sama di sepak bola,” tukasnya.
“Sebenarnya kalau mengekspresikan seperti itu sama saja kaya mencaci maki masyarakat Indonesia, karena saya disini sebagai pelatih Timnas,” sambungnya.
Selain itu, STY pun turut mengatakan bahwa Thomas Doll harus evaluasi dirinya sendiri.
“Perilaku Thomas Doll harusnya tidak boleh seperti itu. Dia pun harus evaluasi diri,” ungkapnya.