HOLOPIS.COM, NTB – Bencana banjir terjadi di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga menyebabkan korban meninggal dunia.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Barat, Khalid mengatakan, korban meninggal dunia tersebut diketahui seorang anak berusia delapan tahun.

“Kejadiannya begitu cepat (banjir bandang). Karena anak ini takut dengan petir, kemudian minta tidur di bale-bale depan rumah ditemani nenek. Seketika itu banjir datang dengan cepat menerjang tembok halaman rumah lalu roboh. Si nenek selamat, namun anak ini tidak terselamatkan,” kata Khalid dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (14/2).

Menurut Khalid, banjir terjadi setelah dipicu oleh curah hujan yang tinggi sejak Minggu (12/2) hingga Senin (13/2) pagi.

Selain itu, beberapa drainase juga mengalami penyempitan oleh sedimentasi maupun sampah dan faktor lain.

“Kami akan berkoordinasi dengan instansi-instansi yang ada untuk memperbaiki saluran air dan sebagainya sebagai antisipasi bencana susulan. Curah hujan masih tinggi,” tuturnya.

Sementara itu, berdasarkan laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir di Kabupaten Lombok Barat telah berdampak pada 2.089 KK yang berada di empat desa.

Adapun wilayah desa yang terdampak meliputi Desa Gempol, Desa Persiapan Pengantan, Desa Sekotong Tengah di Kecamatan Sekotong dan Desa Senteluk di Kecamatan Batulayar.

Banjir dengan tinggi muka air antara 30-70 sentimeter itu telah menyebabkan lima rumah rusak ringan.