HOLOPIS.COM, JAKARTA – Situasi di Turki semakin kacau balau usai diguncang gempa berkekuatan 7,8 skala Richter pada awal pekan lalu.

Selain korban tewas yang terus bertambah setiap detiknya, harta para korban pun turut menjadi sasaran penjarahan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Berdasarkan laporan petugas keamanan setempat, setidaknya terdapat ratusan orang yang telah ditangkap karena diduga menjadi pelaku penjarahan, perampokan maupun penipuan korban gempa.

Ratusan orang tersebut diduga menjarah bangunan yang rusak, merampok, hingga menipu para korban gempa dahsyat yang menewaskan puluhan ribu orang tersebut.

Berdasarkan laporan seorang petugas keamanan yang enggan disebutkan namanya, pihaknya telah menetapkan setidaknya 42 orang di Provinsi Hatay selatan Turki, sebagai tersangka atas kasus penjarahan bangunan yang rusak.

Selain itu, petugas keamanan Turki juga menyita enam senjata, tiga senapan, perhiasan, kartu bank, $11.000 dan uang tunai 70.000 lira Turki.

Dua orang lainnya juga ditangkap setelah menyamar sebagai pekerja bantuan dan diduga berusaha menjarah enam truk berisi makanan untuk korban gempa di Provinsi Hatay.

Enam orang juga ditangkap di Istanbul karena diduga menipu para korban gempa di Gaziantep selatan melalui sambungan telepon.

Di tempat lain di negara tersebut, puluhan tersangka lainnya juga ditangkap karena diduga melakukan penjarahan dan perampokan di daerah yang dilanda gempa.

Para tersangka telah ditangkap di delapan provinsi termasuk Kahramanmaras, Hatay, Adiyaman, Malatya, Osmaniye, Adana, Gaziantep, dan Sanliurfa, tambahnya.

Hingga kini, Minggu (12/2) waktu setempat, korban tewas akibat gempa Turki mencapai 29.117 orang. Jumlah korban tewas pun diprediksi akan terus bertambah.

Kepala Koordinator Kemanusiaan PBB, Martin Griffiths bahkan memperkirakan korban gempa yang melanda wilayah Turki dan Suriah itu bisa mencapai 50 ribu jiwa.