HOLOPIS.COM, JAKARTA – Publik tengah digemaskan dengan reaksi Presiden Joko Widodo yang memberikan reaksi cengengesan saat ditanya perkembangan kasus Tragedi Kanjuruhan oleh wartawan di Istana Negara Jakarta.

Saat itu, ada wartawan yang bertanya tentang respons Presiden sebagai Kepala Negara terkait dengan perkembangan kasus tragedi sepak bola yang menewaskan 135 orang itu. Mengapa sampai dengan saat ini, belum ada tersangka baru.

“Saya jawab di lain waktu,” kata Jokowi singkat sembari tertawa dan meninggalkan lokasi.

Video yang dilihat oleh Holopis.com pada hari Jumat (10/2) itu mendapatkan reaksi negatif kepada banyak kalangan. Salah satunya adalah Muhammad Said Didu.

“Nyawa manusia dijawab dengan cara tidak manusiawi,” tulis Said Didu di akun Twitternya.

Kemudian, jurnalis senior, Farid Gaban juga ikut memberikan reaksi yang negatif kepada Presiden Joko Widodo itu. Melihat reaksi Presiden itu, Farid merasa bahwa Kepala Negara itu tidak memiliki empati terhadap kasus ini.

“Kanjuruhan itu salah satu tragedi sepakbola terburuk di dunia. Tapi, Presiden Jokowi memang tak nampak memberi perhatian sepadan sesuai gentingnya masalah. Nir-empati sejak hari hari-hari pertama dengan mengecilkan masalah. Masih ingat pernyataannya soal pintu dan tangga stadion?,” tulis Farid.

Sekedar diketahui lagi Sobat Holopis, bahwa tragedi kanjuruhan itu terjadi pada hari Sabtu, 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kala itu, pertandingan Liga 1 dilakoni oleh Arema FC vs Persebaya.

Sempat ada aksi saling serang antara supporter Persebaya dengan aparat keamanan usai Kepolisian menembakkan gas air mata ke podium. Supporter yang panik itu berhamburan keluar dari stadion hingga terjadi aksi desak-desakan.

Akibat insiden itu, setidaknya ada 135 orang dinyatakan meninggal, 596 orang mengalami luka ringan dan 26 lainnya luka berat. Dua di antara korban meninggal adalah anggota Kepolisian, mereka antara lain ; Briptu Fajar Yoyok Pujiono yang merupakan anggota Polsek Dongko Trenggalek, dan Brigadir Andik Purwanto anggota Polsek Sumbergempol Tulungagung.

Kemudian, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Keputusan Presiden atau KEPPRES Nomor 19 Tahun 2022 tentang Pembentukan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Peristiwa Stadion Kanjuruhan Malang pada tanggal 4 Oktober 2022. Mulai saat itu, TGIPF yang dipimpin oleh Menko Polhukam Mahfud MD itu melakukan pendalaman.

Lalu, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan pun selesai mempelajari semua persoalan itu secara detail, hingga akhirnya menyerahkan laporan yang berisi hasil investigasi dan rekomendasi kepada Presiden Joko Widodo pada hari Jumat 14 Oktober 2022 di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Tragedi Kanjuruhan ini akhirnya menyeret 6 (enam) orang tersangka hingga saat ini tengah diporoses di Pengadilan Negeri Surabaya. Mereka antara lain ; yakni Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Ahmad Hadian Lukita, Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris, Security Officer Suko Sutrisno, Kabag Operasi Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Danki III Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarman, dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Ahmadi.