HOLOPIS.COM, JAKARTA – Film yang dibintangi aktor Hollywood kawakan Tom Hanks berjudul, A Man Called Otto, saat ini sedang banyak dibincangkan oleh penikmat film dunia termasuk di Indonesia.

Film yang saat ini masih tayang di bioskop ini bikin banyak orang nangis sesenggukan karena melihat kisah hidup si pria tua galak bernama Otto, yang ternyata punya masa lalu sedih yang bikin banyak penonton bersimpati.

Apalagi, dibintangi oleh Tom Hanks yang sudah lihat memainkan emosi para penonton dari film-film yang ia bintangi.

Dalam filmnya kali ini, Tom memerankan karakter Otto Anderson, seorang pria berusia 63 tahun yang tinggal sendiri di sebuah perumahan di Pittsburgh, Pennsylvania.

Setelah kehilangan sang istri, Sonya (Rachel Keller), Otto pun memutuskan untuk bunuh diri dengan cara menggantung diri agar bisa bergabung dengan istrinya yang sudah meninggal.

Namun rencananya gagal saat ia tak sengaja diganggu oleh tetangga barunya, Marisol (Mariana Trevino), Tommy (Manuel Garcia-Rulfo), dan dua anak mereka.

Secara alami, Otto dan Marisol yang memiliki dua kepribadian sangat berbeda malah menjadi teman. Hubungan pertemanan keduanya pun teru-terusan menggagalkan usaha Otto dalam menyusul mendiang istri, Sonya.

Sampai akhirnya, Otto pun menyadari sebuah pelajaran hidup yang berharga, di masa tuanya.

A Man Called Otto
A Man Called Otto [Foto: Columbia Pictures]

Film ini menunjukkan adegan percobaan bunuh diri yang eksplisit, sehingga disarankan hanya boleh ditonton mereka yang sudah mempersiapkan diri dan tidak memiliki masalah mental tertentu.

Memiliki tema yang mirip seperti film animasi UP, pria tua galak yang ternyata merindukan sang istri yang sudah meninggal, A Man Called Otto merupakan versi yang lebih serius dan dewasa.

Tak hanya tentang rasa rindunya dengan Sonya, film ini juga menunjukkan bahwa ada banyak alasan untuk hidup. Sekecil apapun bantuan kita, bisa sangat berpengaruh dan bermanfaat untuk orang banyak.

Hololpis.com memberikan A Man Called Otto nilai 7/10. Kalau mau nonton ini, siap-siap bawa tisu ya, Sobat Holopis!