HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengklaim bahwa tayangan aksi demonstrasi yang disiarkan secara langsung berdampak negatif.

Komisioner KPI Pusat Aswar Hasan mengakui, mereka terpaksa melakukan pembatasan penayangan langsung aksi demonstrasi demi menghindari dampak negatif.

“Pertama kali kami bertugas tahun 2019 ada kasus (kerusuhan) di Papua. Memang kami meminta televisi untuk mengurangi karena dampaknya ternyata ada penyerbuan di kota-kota yang lain, penyerbuan asrama Papua di kota-kota yang lain,” kata Aswar dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (6/2).

“Tetap tidak boleh sampai kemudian disiarkan sedemikian panjang, malah justru menginspirasi daerah yang lain,” sambungnya.

Aswar kemudian mengklaim menjadi tempat curhat Polri ketika masih banyaknya siaran langsung aksi demonstrasi berdampak pada keamanan di sejumlah daerah

“Jadi, di daerah lain ketika kemudian ada laporan bakar-bakaran, merobohkan pagar, itu dampaknya justru kemudian menjadi duplikasi di provinsi yang lain atau di kota yang lain,” tuturnya.