Minggu, 12 Januari 2025

BMKG Minta Warga Pesisir Waspadai Potensi Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia selama dua hari kedepan, yakni pada tanggal 7-8 Februari 2023.

Terkait hal itu, BMKG pun meminta masyarakat di wilayah pesisir untuk mewaspadai adanya potensi gelombang tinggi yang bisa mencapai 6 meter tersebut.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” tulis BMKG dalam keterangan persnya yang diterima Holopis.com, Senin (6/2).

BMKG menjelaskan, potensi gelombang tinggi tersebut terjadi akibat Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur Laut-Timur dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Jawa Timur, perairan selatan Bali-Lombok hingga P. Sumbawa serta P. Sumba,” tulis BMKG lagi.

Disebutkan BMKG, terdapat potensi peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-P. Simeulue-Kep. Nias, perairan timur Kep. Mentawai, Samudra Hindia Barat Aceh-Kep. Nias, Laut Natuna Utara, perairan Kep. Anambas-Kep. Natuna, Laut Natuna, perairan timur Kep. Bintan.

Situasi yang sama juga berpotensi terjadi di Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kep. Sabalana-Kep. Selayar, Laut Bali-Laut Sumbawa, Selat Sumba bagian timur, Selat Sape bagian selatan, perairan utara Flores, Laut Flores, Laut Sawu bagian selatan, perairan P. Sawu – Kupang – P. Rotte, Laut Sulawesi bagian timur, perairan Kep. Sangihe – Kep. Talaud, perairan Kep. Sitaro.

Selain itu, gelombang setinggi 1,25-2,5 meter juga berpeluang terjadi di perairan Bitung, Laut Maluku, perairan utara Kep. Sula, Laut Banda bagian timur, perairan Kep. Babar-Tanimbar, perairan Kep. Kai-Kep. Aru, perairan Kaimana-Amamapare, Laut Arafuru bagian barat, perairan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua.

Sementara untuk gelombang di kisaran lebih tinggi, yakni 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kep. Mentawai, perairan Bengkulu-barat Lampung, Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai-Bengkulu, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudra Hindia Barat Lampung, perairan selatan Banten-Jawa Timur, Samudra Hindia Selatan Jawa, perairan selatan Bali-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan P. Sumba, Samudra Pasifik Utara Papua Barat-Papua.

Lalu untuk gelombang di kisaran lebih tingg, yakni 4,0-6,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Bali-Lombok-Sumbawa, Laut Arafuru bagian timur.

“Untuk itu, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m),”

BMKG juga meminta pihak terkait untuk memperhatikan keselamatan pelayaran Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m). Kemudian Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m).

“Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m),” pungkasnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral