HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gempa Turki berkekuatan magnitudo (M) 7,8 yang terjadi pada hari ini, Senin (6/2), ternyata sudah diprediksi oleh seorang peneliti sejak tiga hari sebelum kejadian.
Prediksi mengenai gempa dahsyat yang menewaskan ratusan orang tersebut disampaikan oleh Frank Hookerbeets, seorang peneliti bumi asal Belanda.
Dalam sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya @hogrbe, Hookerbeets menyebut bahwa dalam waktu dekat, gempa berkekuatan M7,5 bakal mengguncang wilayah Selatan-Tengah Turki hingga Suriah.
Menariknya, cuitan yang berisi prediksi gempa itu diunggah pada Jumat, 3 Februari lalu, sekitar pukul 19.03 WIB.
“Cepat atau lambat akan ada M7,5 gempa bumi di wilayah ini (Turki Selatan-Tengah, Yordania, Suriah, Lebanon),” demikian isi cuitan @hogrbe yang dikutip Holopis.com, Senin (6/2).
Sooner or later there will be a ~M 7.5 #earthquake in this region (South-Central Turkey, Jordan, Syria, Lebanon). #deprem pic.twitter.com/6CcSnjJmCV
— Frank Hoogerbeets (@hogrbe) February 3, 2023
Sebagaimana diketahui, gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang sulit untuk diprediksi. Sejauh ini, belum ada alat maupun bidang keilmuan sains yang bisa memprediksi adanya gempa.
Karena itu lah, banyak orang yang tak percaya dengan prediksi Hookerbeets tersebut. Setelah melempar prediksi tersebut, Hookerbeets bahkan mendapat sejumlah kecaman dari sejumlah pihak karena menimbulkan kepanikan, khususnya bagi warga Turki.
Namun faktanya, prediksi gempa tersebut benar-benar terjadi pada hari ini dan menewaskan setidaknya 912 orang. Sementara itu sebanyak 5.383 orang dinyatakan luka-luka.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan bahwa dirinya juga pernah memberikan prediksi gempa bumi
“Tidak jauh beda dengan twit saya tentang segmen aceh yang kemarin saya post,” tuturnya.