HOLOPIS.COM, JAKARTA – Eksekutor pembunuhan berencana Brigadir Yosua, Bharada Richard Eliezer meminta maaf kepada tunangannya karena tidak bisa menikahinya dalam waktu dekat.

Dalam nota pembelaan yang disampaikannya di persidangan, eks anak buah Ferdy Sambo itu pun berterimakasih atas kesabaran kekasihnya yang selalu mendampinginya selama ini.

“Saya juga meminta maaf kepada tunangan saya, karena harus bersabar menunda rencana pernikahan kami, walaupun sulit diucapkan tapi saya berterima kasih atas kesabaran dan cinta kasih dan perhatianmu,” kata Richard dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (26/1).

Meskipun sempat memintanya untuk bersabar apabila harus dipenjara untuk waktu yang sangat lama, Richard pun memberikan pilihan kepada kekasihnya untuk meninggalkan dirinya.

“Kalau pun kamu harus menunggu, tunggulah saya menjalani proses hukum ini,” tukasnya.

“Kalau pun lama, saya tidak akan egois dengan memaksa kamu menunggu saya, saya ikhlas apapun keputusanmu, karena bahagiamu adalah bahagiaku juga,” sambungnya.

Jaksa penuntut umum pun sebelumnya diketahui memberikan tuntutan 12 tahun penjara terhadap Bharada Richard Eliezer. Hal tersebut dikarenakan Richard sebagai eksekutor layak untuk mendapatkan hukuman tersebut.

Pihak kejaksaan pun mengklaim, Richard Eliezer tidak memiliki peran utama dalam membongkar pembunuhan berencana yang disiapkan Ferdy Sambo. Hal itu diklaim karena keluarga Yosua lebih banyak membongkar kasus tersebut dibanding Richard Eliezer.