HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Prof Mohammad Mahfud MD mengulas warisan pemikiran Kiai Hasyim Asy’ari, khususnya terkait Resolusi Jihad dalam Perspektif Pertahanan dan Keamanan.
Menurutnya, jihad tidak boleh diartikan sebagai berjuang melawan musuh secara fisik, akan tetapi bisa diartikan sebagai upaya melawan nafsu diri sendiri.
“Jihad sering diartikan secara sempit, bahwa jihad itu berperang melawan musuh, artinya perang fisik. Sebenarnya jihad itu banyak aspek, kalau Nabi menyebut jihad terbesar itu adalah melawan kita sendiri, melawan hawa nafsu,” papar Mahfud saat memberi pengantar tentang makna jihad di dalam Muktamar Ikatan Alumni Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur seperti dikutip Holopis.com beberapa waktu yang lalu.
Jihad itu kata Mahfud, sebenarnya setiap perbuatan untuk berbuat kebaikan bagi sesama manusia dan alam semesta. Sehingga makna jihad tidak bisa diartikan secara sempit untuk melakukan peperangan antar sesama manusia saja.
“Membangun kemakmuran masyarakat juga jihad, berperang melawan musuh yang akan menghancurkan negara kita atau bangsa kita juga jihad,” tambah Mahfud.
Lebih jauh Mahfud menjelaskan, Mbah Hasyim (KH Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama -red) melakukan semua, baik jihad dalam arti sempit yaitu berperang melawan musuh. Mbah Hasyim, menurut Mahfud, memimpin apa yang dulu disebut Resolusi Jihad, melawan orang kafir yang memerangi kemerdekaan kita, artinya jihad fisik.
“Mbah Hasyim Asy’ari mengonstruksikan semua di dalam pemikiran dan tindakannya yang kemudian kita di dalam konstitusi mengelompokkannya dalam langkah-langkah pertahanan dan keamanan,” jelas Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Bagi Mahfud, Mbah Hasyim Asy’ari adalah tokoh besar yang ikut berjuang mendirikan nilai-nilai dasar dan konstruksi Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mempertahankannya secara fisik. Dari mulai ide, kemudian mengisinya dan mempertahankannya secara fisik.
“Resolusi jihad dalam perspektif pertahanan dan keamanan adalah menjaga NKRI, karena itu yang diwariskan oleh Mbah Hasyim Asy’ari dalam konteks hidup bernegara, menjaga NKRI itu artinya harus kita lakukan dengan berbagai kekuatan melalui aspek pertahanan dan keamanan. Pertahanan itu artinya menjaga agar negara tetap utuh, ideologi maupun teritorinya. Sedangkan keamanan itu menjamin ketertiban dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat,” papar Menteri Pertahanan era Presiden Gus Dur ini.
Dalam kesempatan ini, Mahfud mengajak semua anak bangsa, khususnya warga Nahdliyin berjihad menjaga NKRI dari ancaman perpecahan.
“Kalau dikatakan roh utama perjuangan Mbah Hasyim Asy’ari itu adalah membangun dan menjaga NKRI, maka tugas kita sekarang adalah terus berjihad menjaga NKRI dari ancaman perpecahan,” pungkas Mahfud.