HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua DPP Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah menilai bahwa orang-orang yang mengenak sosok Muhammad Ainun Nadjib alias Cak Nun akan memahami betul seperti apa beliau.

Hal ini disampaikan Fahri Hamzah menyusul kontroversi statemen Cak Nun yang menyebut bahwa Indonesia dikuasai oleh Firaun bernama Jokowi.

“Hikmah pernyataan beliau adalah agar lebih banyak yang mengenal beliau. Saya mengenal beliau sejak kuliah di Depok. Zaman gelap dia sudah terang. Tapi di Zaman edan beliau mungkin memancing emosi kita supaya tetap waras,” kata Fahri dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (21/1).

Ia pun mendoakan agar cak Nun tetap mendapatkan kesehatan jasmani dan rohani dari Tuhan Yang Maha Esa.

“Sehat selalu buat Mbah Nun, Amin YRA,” imbuhnya.

Kemudian, ia pun memberikan testimoni tentang sosok Cak Nun. Menurut Fahri, pengasuh jamaah Maiyah itu adalah sosok guru bangsa yang memiliki pengaruh besar kepada masyarakat khususnya di Indonesia.

Tentang polemik yang saat ini masih hangat di kalangan masyarakat, Fahri menyebut bahwa untuk merespons sikap Cak Nun tidak bisa dilakukan secara serampangan.

“Seorang warga negara, seorang guru bangsa apalagi yang punya pengaruh sepanjang jalan orde kita tidaklah bisa kita tanggapi seperti generasi baru one day wonder,” tandasnya.

Ia melihat, semua kritikan Cak Nun harus disikapi secara arif dan bijaksana. Bahkan kata eks politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, kritikan Cak Nun seharusnya bisa menjadi penambah energi untuk perbaikan dan mawas diri.

“Kritik beliau gizi bagi kita. Jangan ada benci, ini soal nasib kita semua. Jadi anggap saja sebuah frame intrupsi,” pungkasnya.