HOLOPIS.COM, JAKARTA – Achmad Sajali Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Kerukunan Antar Suku (FK2AS), Ahmad Sajali menyampaikan penilaiannya terhadap sosok Ketua Umum
Partai NasDem, Surya Paloh.
Dia menilai sosok Surya Paloh tak lebih dari seorang politisi yang tidak mempunyai komitmen alias mencla-mencle. Sehingga menurut Sajali, Surya Paloh tak pantas berada di lingkungan koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Surya Paloh yang sering mencla-mencle menunjukkan tidak adanya loyalitas
pada koalisi pendukung pemerintah dan karakter partai NasDem sebagai partai koalisi,” kata Sajali dalam keterangan tertulisnya yang diterima Holopis.com, Senin (16/1).
Pernyataan itu disampaikan Sajali dllam merespon video yang beredar tentang pernyataan Surya Paloh ingin membuktikan
loyalitasnya kepada pemerintah.
Dalam video tersebut, Surya mempersilahkan Presiden Jokowi untuk memerintahkan pihaknya di Partai NasDem untuk mencabut pencapresan Anies Baswedan.
“Presiden tinggal perintahkan cabut capreskan Anies, maka kita akan lakukan,” kata Surya Paloh yang dikutip Sajali.
Sajali pun menilai, sikap Surya Paloh tersebut menunjukkan sebagai seorang tokoh publik yang tidak punya komitmen dan teguh
dalam berprinsip, sehingga tidak patut menjadi seorang negarawan yang menjadi teladan bagi masyarakat.
“Surya Paloh ini kelasnya politikus bukan negarawan sebagai pemimpin bangsa, belum apa-apa Surya Paloh sudah berubah haluan. Ini juga menunjukkan gagasan restorasi Indonesia Surya Paloh itu hanya slogan semata,” kata Sajali.
Lebih lanjut, Achmad Sajali mengatakan sikap egoisme dan ungkapan Surya Paloh itu juga dapat merugikan pemerintah, sebab berlawanan dengan sifat kepemimpinan Presiden Jokowi.
“Diketahui hingga kini Presiden Jokowi pun tidak ada memerintahkan Surya Paloh untuk mencabut capreskan Anies. Jangan seolah-olah pernyataan Surya Paloh itu maunya Presiden Jokowi,” tuturnya.
“Karena itu, kami meminta Presiden Jokowi harus bersikap tegas terhadap prilaku egoisme politik Surya Paloh ini yang hanya sekedar mencari hidup untuk berkoalisi menjadi pendukung pemerintah,” pungkasnya.