HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengapresiasi pegiat media sosial, Rudi Valinka atas waktu dan keberaniannya dalam membongkar kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos) di DKI Jakarta.

“Kalau tidak ada Bro Rudi Valinka, kasus ini sangat mungkin akan terbenam. Tidak akan pernah terungkap. Duit rakyat hilang mubazir dan pelakunya berpesta pora,” kata Juru Bicara DPP PSI, Ariyo Bimmo sebagaimana dikutip Holopis.com dari keterangan tertulisnya, Sabtu (14/1).

Menurut Bimmo, tindakan korupsi dana bansos merupakan hal keji dan menciderai asaz-asaz kemanusiaan. Terlebih total dana bansos DKI pada tahun 2020, yakni di era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan itu bernilai 2,85 triliun.

“Melakukan korupsi dari dana bansos adalah hal sangat keji dan tidak berperi kemanusian. Ini kejahatan luar biasa. Bayangkan, dana untuk rakyat yang sangat membutuhkan malah masuk ke kantong sendiri,” kata dia.

Oleh karena itu, PSI mendesak aparat penegak hukum, wabilkhusus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menindak tegas para pelaku, kalau perlu dengan hukuman seumur hidup.

“Aparat hukum, terutama KPK, harus segera bergerak. Mereka yang terlibat harus dihukum seberat-beratnya,” pintanya.

Menurut Bimmo, hukuman tersebut sekaligus membuktikan bahwa negara tidak main-main dalam memberantas tindak pidana korupsi di Tanah Air.

“Ini saatnya membukti bahwa negara hadir dalam pemberantasan korupsi. Kalau lembek, jangan heran jika akan kembali terulang di masa mendatang,” tuturnya.

Dia pun meminta seluruh pihak untuk turut berpartisipasi dalam kasus tersebut, dengan ikut mengawal proses hukum yang berjalan.

“Semua elemen masyarakat juga harus mengawal proses hukumnya,” tutupnya.

Perlu diketahui Sobat Holopis, dugaan korupsi bansos ini dibongkar oleh Rudi Valenka melalui akun Twitter pribadinya @kurawa pada 9 Januari 2023 lalu.

Dalam cuitannya, Rudi mengungkap bahwa Pemprov DKI di masa kepemimpinan Anies Baswedan hendak menanggulangi pandemi Covid-19 dengan membuat program bansos senilai Rp 2,85 triliun dalam bentuk sembako.

Dalam program itu, Rudi menyebut Dinas Sosial DKI menunjuk tiga stakeholder untuk menyalurkan paket sembako senilai Rp 2,85 triliun, yakni melalui Perumda Pasar Jaya, PT Food Station, dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi.

Dalam cuitannya, Rudi juga menyebut membeberkan daftar vendor dan suplier pengadaan bansos tersebut. Namun yang membuat terkejut, beberapa vendor dan suplier dalam pengadaan bansos itu bukan berlatar belakang penyedia bahan makanan, melainkan pengelola parkir hingga kontraktor bangunan.