JAKARTA, HOLOPIS.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Jabodetabek menyayangkan sikap ekslusivisme BEM UI. Mereka menilai sikap yang dilakukan oleh BEM UI tidak mewakili perasaan Mahasiswa Indonesia.
“Saat ini yang kami rasakan dan banyak dari keluarga mahasiswa yang berduka karena keluarga mereka banyak yang sakit bahkan meninggal karena covid. Lalu BEM UI tanpa pernah mengetahui perasaan kita megambil kesempatan politis di saat sulit,” ujar Budi Rahmansyah Koordinator BEM Se-Jabodetabek, Rabu (30/6).
Menurut Budi arah pergerakan BEM UI sangat eksklusif dengan tidak pernah memperhatikan perasaan rakyat miskin sebenarnya. Budi dan kelompoknya menyatakan kebutuhan rakyat miskin saat ini adalah bisa segera keluar dari situasi krisis Covid-19.
“Tidak ada korelasinya mengolok-olok Presiden dan perubahan keadaan krisis saat ini. Apakah dengan BEM UI mengolok-olok Pak Jokowi lantas covid langsung hilang dan krisis langsung selesai?” kecam Budi.
Budi beranggapan saat ini empati adalah respon yang benar dengan kondisi di saat lonjakan pasien covid. BEM UI dinilai Budi tidak mengerti dan tidak bisa bersikap empati karena diduga sudah disusupi oleh kelompok kepentingan politik tertentu.
“Arah gerakan mereka sudah tidak seusai dengan doktrin gerakan mahasiswa yang kita kenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kalau model yang diperlihatkan BEM UI diduga lebih ke arah gerakan politik praktis. Mengambil alih kekuasaan dengan mengolok-olok kepala negara. Dengan tujuan mengajak untuk membenci presiden dengan cara olok-olok,” kata Budi.
Politik mahasiswa adalah politik Tri Dharma, membangun bangsa negara dengan pengabdian, ketulusan dan kecintaan. Menurut Budi apa yang dilakukan BEM UI lebih kearah membangun kebencian.
“Bagaimanapun mengolok-olok akan selalu melahirkan kebencian. Tidak ada cinta kasih dan pengabdian di balik olok-olok,” ujar Budi.
Konferensi Pers BEM Se-Jabotabek dilangsukan dengan damai dan tertib. Sepuluh kampus dari berbagi kampus mengirimkan perwakilannya melalui metode sebagian tatap muka dan sebagian melalui daring.
Follow channel WhatsApp Holopis.com
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber dengan link Holopis.com.
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.