HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda Indonesia, Teddy Gusnaidi memberikan sentilan kepada bekas Ketua Umum DPP Partai Demokrat sekaligus Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sentilan itu terkait dengan statemen SBY yang menyatakan bahwa dirinya tidak mempersiapkan calon pemimpin pengganti setelah dirinya berkuasa menjadi Presiden di 2014 silam.

Menurut Teddy, konteks omongan SBY harus diperhatikan, apakah dia sedang berbicara dalam kapasitasnya kala itu sebagai Presiden RI atau sebagai pribadi yang merangkap Ketua Umum Partai Demokrat.

“SBY bicara Negara atau Pribadinya? Mungkin Maksud SBY dia sebagai kelembagaan negara tidak mencalonkan Presiden. Tentu saja tidak, karena berdasarkan konstitusi, yang berhak mencalonkan Presiden adalah Parpol Peserta Pemilu. Parpol Peserta Pemilu bukan Lembaga Negara,” kata Teddy dalam keterangannya yang diterima Holopis.com, Sabtu (14/1).

Jika dalam konteks pribadi, Teddy menilai bahwa SBY sangat kentara mempersiapkan calon pemimpin. Faktanya, ia menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang bukan kader menjadi Ketua Umum di partai yang ia pimpin saat itu. Bahkan usai diminta meninggalkan kedinasannya sebagai prajurit TNI AD, SBY pun mendorong AHY sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta.

“Kedua, sebagai pribadi, jelas bahwa SBY dengan Partai yang beliau pimpin ikut Pemilu dan ikut mencalonkan Presiden. Artinya beliau secara pribadi mempersiapkan calon Presiden. Hal ini bertentangan dengan pernyataannya, jika pernyataannya menjelaskan dirinya sebagai pribadi,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Teddy pun menilai statemen SBY tersebut harus diperjelas standing positionnya. Apakah ia sedang berbicara dalam kapasitas kenegaraan atau dirinya sebagai pribadi dan ketua umum partai politik.

“Jadi sebenarnya SBY mau menyampaikan pesan apa? Yang mau dipermasalahkan itu apa? yang beliau sampaikan adalah sesuatu yang tidak ada manfaatnya, karena memang tidak ada sama sekali kewenangan negara dalam mencalonkan Presiden,” pungkasnya.