HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap adanya eskalasi kekerasan yang baru-baru ini muncul di Papua.
Ketua Komnas HAM, Etnike Nova Sigiro mengatakan, bahwa eskalasi kekerasan merupakan dampak penangkapan Gubernur Lukas Enembe oleh KPK beberapa waktu lalu.
“Terjadi eskalasi kekerasan di Papua yang berdampak pada situasi keamanan di Papua. Salah satunya dampak pasca-penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe,” kata Nova dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Kamis (12/1).
Atas hal tersebut, meminta seluruh pihak untuk tidak memperkeruh situasi, sehingga konflik dan kekerasan yang terjadi saat ini tidak meluas ke wilayah Bumi Cendrawasih.
“Meminta semua pihak untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengakibatkan meningkatnya konflik dan kekerasan semakin meluas di wilayah Papua,” ungkapnya.
Komnas HAM juga meminta TNI-Polri untuk mengedepankan sikap humanis dalam penanganan massa aksi, mengingat beberapa waktu lalu aksi penolakan terhadap penangkapan Lukas Enembe menelan 1 korban jiwa.
“Meminta aparat keamanan untuk tidak menggunakan kekuatan yang berlebihan dalam penanganan aksi massa dan mengedepankan langkah-langkah yang humanis sesuai dengan prinsip hak asasi manusia,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, penangkapan Lukas Enembe sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi proyek infrastruktur di KPK menuai penolakan dari para pendukung atau simpatisan.
Dalam sebuah video CCTV yang beredar massa simpatisan Lukas sempat melakukan aksi di depan Mako Brimob Papua. Aksi yang diwarnai dengan lempar batu itu terjadi sesaat setelah penyidik KPK menangkap Lukas Enembe, pada Selasa (10/1) siang.