HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyampaikan kabar mengejutkan terkait pengelolaan dana pensiun BUMN. Dia mengatakan, 65 persen BUMN mengalami masalah dalam mengelola dana pensiunnya.
“Track record-nya sudah ada. Ada aset yang hilang, investasi yang dimainkan ada dana yang dikorupsi,” kata Erick sebagaimana dikutip Holopis.com dari keterangan tertulisnya, Kamis (12/1).
Erick mengakui, bahwa pengelolaan dana pensiun BUMN memang kerap menjadi ladang bagi para koruptor. Oleh Sebab itu, dia menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan secara ketat, sehingga dana pensiun itu dapat dikelola secara transparan dan profesional.
Lebih lanjut, Erick mengaku telah mengumpulkan 41 Direksi dari lembaga dana pensiun BUMN, pada Rabu (11/1) kemarin malam. Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan para Direksi mewarisi kebaikan dan bukan masalah.
Dia juga mengingatkan kepada para direksi, bahwa dana pensiun BUMN tidak dapat lagi dikelola seperti dulu yang cenderung tidak transparan, akuntabel dan sering bocor.
“Sekarang saya bekerjasama dengan BPKP untuk menyusun blacklist, siapa saja direksi yang korup, akan masuk daftar ini,” kata Erick.
Erick mengatakan, bahwa dirinya akan melakukan bersih-bersih lembaga dana pnsiun BUMN di sisa-sisa masa jabatannya sebagai Menteri BUMN.
“Saya mau bersih-bersih, mumpung masih ada waktu,” pungkasnya.