HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gerhana Matahari kembali bisa dilihat di wilayah Indonesia di tahun 2023, yang disebut dengan gerhana matahari hibrida.

Dikutip Holopis.com dari laman Instagram BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Rabu (11/1), fenomena tersebut akan terjadi dalam waktu 100 hari ke depan.

“Bersiap! 100 hari lagi menjelang Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023. Semoga kita nanti dapat mengamatinya ya,” tulis akun @lapan_ri.

Sebagai Informasi, gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang memiliki dua macam gerhana berbeda, yang mana itu terjadi dalam satu waktu secara berurutan dalam satu fenomena.

Dalam keterangan ORPA (Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa), tidak semua wilayah Indonesia dapat menyaksikan gerhana matahari hibrida, sebab lokasi terbaik untuk mengamatinya ada di Indonesia bagian timur terutama di Papua.

ORPA memaparkan gerhana matahari hibrida akan dimulai di Pulau Kisar pada 11.47 WIT saat terjadi awal sebagian dan puncaknya pada 13.23 WIT, lalu mencapai fase akhir sebagian pukul 15.58 WIT.

Wilayah lainnya yang juga mendapatkan kesempatan emas mengamati gerhana matahari hibrida ini secara berurutan, di antaranya Pulau Maopora, Pulau Damar, Pulau Watubela, Kepulauan Antalisa, Randepandai, Roswar, Pulau Num, Wooi di Serui, dan berakhir di Kota Biak.

Sedangkan, daerah lainnya bisa menyaksikannya, hanya saja bentuknya gerhana matahari sebagian yang terjadi di 38 ibu kota provinsi di Indonesia.

Bagi Sobat Holopis yang ingin menyaksikan gerhana matahari hibrida, disarankan untuk tidak mengamati gerhana matahari hibrida dengan mata telanjang.

Maka dari itu, diperlukan alat bantu seperti kacamata gerhana atau teropong agar tidak berakibat fatal pada penglihatan.

https://www.instagram.com/p/CnMHczNpgPc/?igshid=YmMyMTA2M2Y=