HOLOPIS.COM, BOGOR – Presiden Jokowi mengklaim bahwa Indonesia dan Malaysia telah mencapai kata sepakat mengenai permasalahan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sebelumnya menyangkut persooalan One Channel System.

Hal tersebut disampaikan Jokowi usai melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat.

“Saya menyambut baik komitmen PM Malaysia dalam memberikan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (9/1).

Jokowi pun mengingatkan PM Malaysia untuk tetap mematuhi aturan one channel system yang sebelumnya telah disepakati kedua negara, namun sempat mengalami masalah komitmen.

“Saya sangat berharap one channel system untuk perekrutan dan penempatan oekerja migran Indonesia benar benar bisa kita jalankan bersama,” tegasnya.

Selain itu, Jokowi pun turut mengingatkan Anwar Ibrahim mengenai pendirian lembaga pendidikan untuk anak-anak dari para pekerja migran Indonesia.

“Tadi saya mengulangi permintaan saya mengenai pentingnya pembangunan Community Learning Center di Semenanjung untuk memenuhi hak pendidikan anak anak pekerja migran Indonesia,” tegasnya.

Pemerintah Indonesia sendiri sebelumnya diketahui sempat memutuskan moratorium pengiriman PMI ke negara Malaysia. Langkah ini menyusul dugaan pelanggaran kesepakatan yang sebelumnya telah dijalin antara kedua negara mengenai mekanisme penempatan PMI.

Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim menjanjikan akan berupaya menjalankan sistem yang telah mereka sepakati sebelumnya. Hal tersebut diklaim karena kedekatan Indonesia dan Malaysia yang telah terjalin selama ini.

“Jadi kita InsyaAllah akan menghindari isu isu yang boleh merenggangkan, karena saya mau hubungan Malaysia Indonesia itu kategorinya spesial dan saya harap semua pihak paham bahwa komitmen kita begitu rupa. Jadi soal TKI itu ramai menggores perasaan rakyat Indonesia bukan saja pemerintah,” kata Anwar.