HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa sejak awal sekali, pihaknya sangat menentang keras sistem pemilu dengan menjalankan proporsional tertutup.

“Kami dari partai demokrat sejak awal menolak dengan tegas wacana sistem pemilu tertutup proporsional,” kata AHY di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan seperti dikutip Holopis.com, Minggu (8/1).

Oleh sebab itu, ia pun sangat antusias ketika diajak untuk bertemu dengan tujuh partai lainnya yang memiliki sikap politik sama.

“Sehingga pertemuan hari ini menjadi penting dan kami mengapresiasi dan mendukung agar pembahasan tentang isu – isu kebangsaan seperti ini juga terus kita lakukan dari waktu ke waktu,” imbuhnya.

Kemudian, AHY pun menjelaskan alasan mengapa Partai Demokrat menolak proporsional tertutup.

“Yang pertama, jangan sampai ada hak rakyat dalam kehidupan demokrasi ini yang dirampas, jika terjadi sistem pemilu tertutup maka rakyat tidak bisa memilih secara langsung wakil – wakil rakyatnya, padahal kita ingin semua menggunakan haknya dan tidak seperti membeli kucing dalam karung,” jelasnya.

Ia menegaskan, bahwa para wakil rakyat di DPR RI, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten atau Kota adalah mereka yang benar-benar menjadi pilihan langsung rakyat Indonesia.

“Dan tentu kita berharap pada saatnya para wakil rakyat dan pemimpin yang terpilih benar – benar yang bisa membawa perubahan dan kebaikan. Oleh karena itu kita berharap sistem terbuka proporsional bisa tetap dijalankan sesuai dengan UU yang berlaku hari ini dan kita semua bisa menyambut pesta demokrasi dengan seksama dan tentunya kita berharap berjalan dengan baik,” sambungnya.

Kemudian, alasan selanjutnya adalah harapan besar semua kader partai Demokrat bisa memiliki hak yang sama untuk dipilih secara terbuka oleh rakyat.

“Secara internal, partai politik juga perlu menjaga semangat yang tinggi dari seluruh kadernya dengan sistem pemilu terbuka proporsional, tentu kita berharap setiap kader parpol juga punya ruang yang adil,” tuturnya.

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut tak ingin mereka yang sudah berjibaku berusaha berjuang untuk mendapatkan suara malah rontok semangatnya karena berubah sistem.

“Dan kita ingin sekali lagi yang terbaiklah yang bisa membawa aspirasi masyarakat luas. Mudah – mudahan pertemuan ini juga bukan hanya perjuangan partai politik tetapi juga perjuangan seluruh elemen masyarakat Indonesia,” pungkasnya.