HOLOPIS.COM, JAKARTA – Setidaknya 8 (delapan) partai politik (parpol) di parlemen menolak penerapan sistem Pemilu proporsional tertutup dalam pertemuan yang berlangsung hari ini di Hotel Dharmawangsa, Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengaku menerima keputusan delapan parpol tersebut. Sebab, hanya PDIP yang setuju dengan penerapan sistem pemilu proporsional tertutup.

“Pertemuan yang ada di hotel Dharmawangsa ya itu kita hormati sebagai bagian dalam tradisi demokrasi kita,” kata Hasto dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (8/1).

Sebagai informasi Sobat Holopis, sistem Pemilu proporsional tertutup untuk saat ini masih dalam proses pembahasan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Hasto pun membantah berbagai tudingan yang menyebut pihaknya melakukan intervensi terhadap proses judicial review (JR) yang berlangsung di MK.

“Buktinya banyak kepentingan pemerintah yang diusung PDI Perjuangan dalam judicial review kemudian hakim MK ambil sikap sesuai kenegarawanan. Jadi semua pihak percaya pada kenegarawanan para hakim di MK karena itu jangan sekali-sekali intervensi,” tegas Hasto.

Diberitakan Holopis.com sebelumnya, setidaknya sebanyak tujuh ketua umum (ketum) dan elite parpol menggelar pertemuan tertutup, dalam rangka membahas penolakan sistem pemilu proporsional tertutup.

Sejumlah ketum dan elite parpol yang hadir diantaranya yakni, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PKS Ahmad Syaikhu, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ketum PAN Zulkifli Hasan.

Sementara itu, Ketum Partai NasDem, Surya Paloh diwakili oleh Sekjen Johnny G Plate dan Waketum Ahmad Ali. Kemudian Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono diwakili oleh Waketum Amir Uskara.

Kemudian, untuk Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto maupun perwakilannya tak tampak di lokasi pertemuan. Sedangkan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri dipastikan tidak hadir lantaranbhanya partainya yang mendukung sistem proporsional tertutup.