HOLOPIS.COM, NTB – Curah hujan tinggi diperkirakan masih akan melanda wilayah NTB (Nusa Tenggara Barat), di awal tahun 2023. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) mengatakan, masyarakat diminta untuk waspada potensi bencana hidrometeorologi.
“Memasuki periode musim hujan yang mulai merata di seluruh wilayah NTB, masyarakat diharapkan dapat terus waspada akan adanya bencana hidrometeorologis,” kata prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB, Angga Permana dalam keterangan tertulis yang diterima Holopis.com, Sabtu (7/1).
Angga menambahkan, bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi secara tiba – tiba masih bersifat lokal. Seperti, hujan lebat, angin kencang, tanah longsor dan banjir.
“Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari,” katanya.
BMKG memprakirakan La Nina masih akan berlangsung hingga Maret 2023, dimana Dinamika Atmosfer terakhir menunjukkan Indeks ENSO berada pada kondisi La Nina Moderat (indeks ENSO : -0.93).
Sedangkan Indeks IOD pada dasarian terakhir menunjukkan kondisi IOD Netral (0.13), diprakirakan kondisi IOD Netral akan bertahan hingga Juni 2023.
Aliran massa udara umumnya di wilayah Indonesia didominasi oleh angin baratan kecuali wilayah Jawa bagian tengah hingga timur, Bali, Nusa Tenggara dan Papua bagian tengah.
“Kondisi ini diprediksi akan bertahan hingga awal Januari seiring dengan semakin aktifnya Monsun Asia yang mendominasi wilayah Indonesia,” katanya.
Kondisi tersebut mendukung pembentukan awan di wilayah Indonesia. Rata-rata anomali Suhu Muka Laut (SST) sekitar wilayah NTB saat ini berada pada kategori Netral hingga Hangat (-0.25 hingga +0.5 derajat celsius ) dan diprakirakan pada Januari hingga April 2023 secara umum didominasi oleh kondisi netral, yaitu berkisar antara –0.25 hingga 0.25 derajat celsius.
“NTB berada pada periode musim hujan, sehingga curah hujan tinggi banyak melanda wilayah NTB akhir-akhir ini,” pungkasnya.