HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ada banyak cara untuk membantu seseorang yang terkena trauma, seperti para korban gempa Cianjur yang harus kehilangan harta, hingga anggota keluarga.
Demi membangkitkan kembali semangat para korban, dua universitas yaitu Universitas Jayabaya dan Universitas Putra Indonesia (UNPI) Cianjur bekerja sama untuk membuat acara Kaulinan Barudak.
Kaulinan Barudak adalah berbagai permainan tradisional anak-anak Indonesia yang sudah ada sejak zaman dahulu kala.
Salah satu mahasiswa dari UNPI, Ferdi, mengatakan bahwa nantinya akan ada 6 jenis permainan yang diadakan untuk membangkitkan kembali semangat para penyintas.
“Akan ada 6 Kaulinan Barudak (Sondah/engklek, balap kelereng, galasin, balap bakiak, boy-boyan, dan batu taba/hantam) di acara ini sebagai bentuk menumbuhkan lagi semangat dan percaya diri serta keceriaan penyintas gempa bumi,” kata Ferdi kepada Holopis.com, Jum’at (6/1).
Tak hanya memberikan permainan untuk menyenangkan hati penyintas gempa Cianjur, para mahasiswa yang berkolaborasi dari dua universitas ini juga akan memberikan hadiah kepada mereka yang memenangkan permainan.
Hal itu agar para penyintas gempa bumi bisa kembali bangkit dan beraktivitas penuh serta menambah rasa percaya diri mereka.
“Harapan kita semoga semuanya bisa bangkit kembali, dan mereka beraktivitas dengan penuh semangat,” lanjutnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswa dari Unversitas Jayabaya, Norman Octafian yang juga berpartisipasi dalam acara ini mengatakan bahwa trauma healing sangatlah penting untuk para korban gempa Cianjur.
“Acaranya sendiri demi kepentingan trauma healing, walaupun biasanya setiap beberapa bulan sekali acara ditujukan untuk mempopulerkan permainan,” jelasnya.
Trauma healing adalah proses pemulihan emosi buruk yang merupakan efek dari kejadian yang traumatis.
Upaya ini pun dilakukan agar penderitanya dapat bertahan hidup tanpa masih dikejar-kejar ketakutan masa lalu.
Sebagai informasi, Gempa Cianjur terjadi pada hari Senin 21 November 2022 lalu, dan hingga saat ini terhitung telah menelan 600 korban jiwa.