HOLOPIS.COM, JAKARTA – HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia serta merusak sel CD4, sel yang sangat penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.

Karena itulah, seseorang yang terkena HIV bisa lebih rentan terkena penyakit dan sulit untuk sembuh.

Sementara itu, AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV, dimana kemampuan tubuh dalam melawan infeksi apapun sudah benar-benar hilang.

Sering dijadikan satu paket dan dianggap sama, ternyata HIV dan AIDS adalah dua hal yang berbeda.

Ketika seseorang terkena HIV, belum tentu ia akan menjadi AIDS, sementara orang yang sudah mengidap AIDS, diawali dari terkena HIV.

Lalu, apa perbedaan HIV dan AIDS?

HIV Adalah Virus

Seperti yang diterangkan di atas, HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, terutama sel darah putih.

HIV akan melemahkan manusia dengan berbagai infeksi seperti pneumonia, salmonella, kandidiasis, tocoplasma, dan tuberkulosis.

Tak hanya itu, HIV juga merusak perlindungan tubuh dari sel kanker. Kemudian, HIV yang sudah diidap lama dan mencapai stage paling akhir menyebabkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).

AIDS Adalah Kondisi yang Disebabkan HIV

Jika HIV adalah virus, AIDS adalah kondisi yang bisa didapatkan setelah terkena HIV. AIDS juga disebutkan dengan stage 3 HIV yang sudah benar-benar menghilangkan sistem kekebalan tubuh.

Maka dari itu, HIV dan AIDS adalah sesuatu yang berbeda.

Apakah Orang yang Terkena HIV Bisa Menghindari AIDS?

Sama seperti penyakit lainnya, kondisi ini bisa dihindari bahkan ketika seseorang sudah terkena HIV.

Dikutip Holopis.com dari healthline, Kamis (5/1), banyak orang-orang yang terkena HIV selama bertahun-tahun, namun tidak mencapai AIDS.

Hal tersebut berkat semakin canggihnya pengobatan medis, sehingga membuat seseorang dengan HIV bisa hidup normal.

Namun, hingga saat ini belum ada obat yang bisa mengobati HIV. Sehingga untuk menghindari stage 3, seseorang dengan HIV harus terus mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter.