HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah memberikan saran kepada bekas rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Jakarta, Musni Umar agar tidak baper (bawa perasaan -red) atas kritikannya kepada Anies Baswedan.

“Pak rektor jangan ngomong perasaan…malu sama fajar sad boy.😀🙏,” tulis Fahri Hamzah di akun Twitternya @fahrihamzah seperti dikutip Holopis.com, Selasa (3/1).

Sebelumnya, Musni Umar meminta agar Fahri Hamzah mengurus partainya saja ketimbang ikut cawe-cawe dalam agenda politik Anies Baswedan dan NasDem di berbagai daerah.

“Bung Fahri lebih baik urus partainya sendiri. Semua hasil survei, elektabilitas partainya belum menggembirakan. Contoh, polling di Twitter: Partai Ummat dengan Partai Gelora, masyarakat tidak dukung partainya. Fitnah kalau Anies disebut sok. Anies dan Nasdem ke berbagai daerah untuk silaturahmi,” kata Musni Umar.

Ucapan Musni Umar itu didasari atas berita yang memuat statement Fahri Hamzah, agar Anies Baswedan tidak terlalu percaya diri menjadi Calon Presiden. Sebab, sampai dengan saat ini, belum ada koalisi yang solid mau mendukung pencalonan bekas Gubernur DKI Jakarta itu.

“Jangan sok merasa sudah jadi capres. Ini ceritanya masih panjang, (tahap) pencalonan baru pada September 2023,” kata Fahri saat menjadi tamu diskusi Total Politik yang ditayangkan di YouTube belum lama ini.

Kemudian, Fahri pun menyarankan agar Anies Baswedan melihat fakta, jangan-jangan ia hanya dijadikan tunggangan sementara untuk mendulang suara Partai NasDem.

“Mengerem diri sedikitlah, jangan bersekongkol dengan politik yang tadinya di kiri tiba-tiba ke kanan. Ini, kan, cuma mendulang massa saja,” ucapnya.

Mengetahui reaksi keras Fahri Hamzah soal Anies ternyata membuat Musni Umar sangat gerah. Ia meminta agar mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut berhenti melakukan serangan politik kepada Anies Baswedan.

“Saya pernah jadi narasumber dalam diskusi yang dilaksanakan Partai Gelora. Saya berharap bung Fahmi membuat pernyataan yang merangkul untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari masyarakat, bukan menyerang. Apalagi yang diserang Mas Anies,” pungkasnya.