Holopis.com HOLOPIS.COM, SEMARANG – Banjir yang merendam sejumlah wilayah di Semarang, Jawa Tengah, dalam beberapa pekan terakhir ini telah menelan korban jiwa.

Wakapolrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi mengatakan, setidaknya ada sebanyak tiga orang yang dinyatakan tewas usai tersengat aliran listrik di lokasi yang tergenang banjir.

“Terdapat beberapa saudara kita yang meninggal dunia akibat tersengat arus listrik,” kata Ardi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (3/1).

Ardi menjelaskan, satu korban yang meninggal dunia pada Senin (2/1) kemarin bernama Sunaryo. Korban yang berprofesi sebagai pekerja di pabrik itu tewas tersengat listrik saat menghidupkan genset di areal pabrik di kawasan Genuk, Kota Semarang yang masih basah karena sempat terendam banjir.

Proses evakuasi terhadap korban dilakukan petugas gabungan menggunakan perahu karet. Setelah tiba di titik yang aman dari banjir, jasad korban dipindahkan ke ambulans untuk selanjutnya dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Dokter Kariadi, Semarang.

Kemudian dua korban lainnya yakni mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. Kedua korban bernama Dinda Shefira dan Kevinabeel meninggal dunia pada Sabtu (31/12/2022) lalu atau pada hari pertama banjir besar melanda Kota Semarang.

Berdasarkan kronologi yang dijelaskan Ardi, kedua korban yang masih duduk di bangku kuliah itu meninggal dunia karena tersengat listrik di depan rumah kos yang mereka huni di kawasan Genuk.

Atas sejumlah kejadian itu, Ardi mengaku telah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk PLN untuk mencegah jatuhnya korban jiwa. Ia mengaku, pihaknya telah meminta PLN untuk mematikan arus listrik di lokasi yang tergenang banjir.

“Kami mengimbau masyarakat untuk dapat memaklumi hal ini. Harap bersabar dan tidak perlu tergesa-gesa untuk meminta aliran listrik kembali dinyalakan sebelum dipastikan aman,” kata Ardi.

Sebagaimana diberitakan Holopis.com sebelumnya, banjir merendam sejumlah wilayah Kota Semarang sejak Sabtu, 31 Desember 2022.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Penanggulangan Bencana (BNPB), di Kota Semarang saja terdapat 30 titik banjir dengan ketinggian air yang bervariasi, mulai 20 hingga 70 centimeter.

Arus lalu lintas di jalur Pantura Semarang-Demak pun sempat lumpuh. Bahkan layanan kereta api di Stasiun Tawang, Semarang sempat dihentikan karena banjir.