Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Yunarto Wijaya Ancam Polisikan Situs Gelora.co

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Peneliti sekaligus direktur eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya tersinggung dengan framing negatif yang dilakukan oleh situs Gelora.co terkait dengan polemik rasisme. Ia tak terima dengan framing negatis sekaligus memajang foto dirinya bersama anak dan istri.

“Hei media sontoloyo, baca ulang twit saya, saya sedang mempertanyakan serangan rasis ke saya. Lalu maksud anda pake foto anak isteri saya untuk judul berita seperti ini apa?,” kata Yunarto dalam akun Twitter pribadinya @yunartowijaya seperti dikutip Holopis.com, Jumat (30/12).

Ia meminta agar media tersebut menghapus tweet dan menurunkan beritanya yang dinilai sudah tidak profesional dan tidak kredibel.

“Saya tunggu anda hapus atau saya bawa ke hukum. Makasih…,” imbuhnya.

Statemen Yunarto itu diluapkan pada pukul 06.55 WIB pagi ini. Dan hingga berita ini diterbitkan, tidak ada tindak lanjut apapun dari kantor media tersebut. Bahkan postingan di Twitter hingga halaman berita di portalnya pun masih eksis.

Kantor berita Gelora.co tersebut mengangkat judul “Asal Keturunan Anies Baswedan Kembali Dipertanyakan Yunarto, Netizen: Lah kamu orang mana?” yang diunggah pada hari Kamis (29/12). Di halaman berita itu, mereka menggunakan foto Yunarto bersama istri dan tiga orang anaknya.

Duduk masalah

Berdasarkan penelusuran tim redaksi Holopis.com, perdebatan itu muncul dari tweet Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution yang tidak terima dengan hasil survei Charta Politika, bahwa ekonomi saat ini lebih baik ketimbang ekonomi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Selamat natal @yunartowijaya yg bikin survei prestasi ekonomi saat ini lbh baik dibandingkan masa SBY. Sbg alumni kampus katolik FE Unpar, nalar sy terusik. Apalagi junior sy ini pernah ngaku2 ikut aktivitas politik mhs 1998. Kalo kurang pintar bisa belajar. Bohong itu, tabiat,” tulis @syahrial_nst pada hari Minggu (25/12).

Mendapati mantion semacam itu, Yunarto pun memberikan respons langsung. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak pernah menyebut sebagai aktivis 98. Dan terkait data survei, ia mempersilakan anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu untuk melakukan counter data.

“Selamat jelang tahun baru juga bang… dah baca buku aldera yg baru terbit? Monggo buktiin saya bilang aktivis 98.. saya masuk unpar 99 kok… Dan boleh dicheck ke @ValentSagala, ailin, lukman, dll saya dulu aktif dimana… urusan survei silahkan dong kalo punya data lain,” jawab Yunarto.

Sayangnya, tweet tersebut justru mendapatkan komentar yang tidak pantas dari pemilik akun @osmanqanuni. Ia menyatakan akan mengusir Yunarto ke China pada tahun 2024 mendatang. Sebab ia menilai Yunarto cenderung melakukan upaya pecah belah. Sekaligus ia melakukan body shaming ke alumni Universitas Parahiyangan itu.

“Elo bakal gue usir plg lambat thn 2024 ke negeri leluhur moyang elo sengkek, elo di Indonesia cuma bikin perpecahan saja, elo sengaja mau ngancurin nkri.botak jelak!!,” tulis @osmanqanuni.

Selanjutnya, Yunarto pun memberikan reaksi singkat terhadap apa yang dituliskan oleh Otsman tersebut. Ia menegaskan bahwa sejak lahir, ia pun merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).

“Saya WNI dari lahir brooo!!!,” balas Yunarto.

Tweet itu pun langsung disambut oleh pemilik akun @BijiPot. Di sana, ia langsung melakukan rasisme kepada Yunarto secara gamblang.

“loh bukan asli wni…loh keturunan cina…. cuma perusak loh…bikin survie abal2.blm kena demo loh…,” tulis @BijiPot.

Sontak, Yunarto pun langsung bereaksi dengan mempertanyakan jika dirinya dianggap bukan WNI dan hanya keturunan, lantas bagaimana dengan Anies Rasyid Baswedan.

“Mas Anies keturunan jg gak?,” celetuk Yunarto.

Pemberitaan tentang ucapan Yunarto soal Anies ini lalu diangkat oleh kantor berita Keuangannews.id. Hingga akhirnya direspons oleh Helmi Felis.

“Kok masih nanya, udah jelas kakek Anies Baswedan bergelar Pahlawan Nasional Republik Indonesia. Artinya sejak dari kakeknya Anies Baswedan sudah NKRI Harga Mati. Lah kamu orang mana? Kakekmu siapa? You lahir disini?. Gerombolan maling memang memecah belah saja kalian disini.!!,” tulis @HelmiFelis_.

Dan tweet Helmi Felis inilah yang dijadikan bahan berita oleh kantor Gelora.co untuk memberikan stigma negatif dan rasis kepada Yunarto Wijaya.

Atas dasar itu, Yunarto menyatakan bahwa sangat tidak etis jika sebuah kantor media melakukan serangan sepihak dengan membawa-bawa keluarga yang tidak ada kaitannya dengan persoalan dan substansial.

“@geloraco saya sangat serius, saya siap dihina apapun, tapi kalian coba berpolitik dengan bawa keluarga saya, saya kejar anda mau depan polisi atau dewan pers atau bertemu langsung… saya tunggu tindak lanjut kalian…,” tambah Yunarto.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Masyarakat Sumbar Penuhi Karangan Bunga Ucapan di Polres Pariaman

HOLOPIS.COM, PADANG - Masyarakat Sumbar ramai-ramai memberikan karangan bunga...

Susi Pudjiastuti Bersyukur Pilot Philip Mehrtens Bebas dari Jerat Teroris Papua

Susi Pudjiastuti merespon kabar bebasnya Kapten Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens dari jeratan teroris Papua atau OPM kelompok Egianus Kogoya di wilayah Nduga, Papua.

Susi Bersyukur Philips Berhasil Bebas, Ucap Terima Kasih ke Jokowi-Prabowo dan TNI Polri

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Bos Susi Air, Susi Pudjiastuti menyampaikan...
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru