HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa terdapat potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus (CB) di wilayah udara Indonesia selama sepekan kedepan.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan, bahwa awan CB ini akan sangat mengganggu aktivitas penerbangan di wilayah Indonesia.
“Penerbangan sangat dipengaruhi oleh awan CB di wilayah udara Indonesia yang kita modelkan, kita prediksi mulai 27 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023,” ucap Dwikorita dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com, Kamis (29/12).
Adapun fenomena cuaca yang dapat terjadi akibat awan tersebut diantaranya yakni turbulence atau guncangan yang kuat pada saat pesawat memasuki kumpulan awan CB.
Untuk itu, BMKG pun mengeluarkan peringatan dini bahwa aktivitas penerbangan akan sangat berbahaya apabila guncangan atau turbulence dengan kecepatan di atas 15 Knot pada saat pesawat akan melakukan pendaratan.
“Awan CB dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75% saja ini berpotensi mengganggu penerbangan selama 7 hari ke depan,” ucap Dwikorita.
Untuk itu, Dwikorita mengatakan bahwa pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk memitigasi fenomena awan CB di penghujung akhir tahun ini.
Selain itu, BMKG juga tengah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).