HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon menyampaikan rasa duka yang mendalam atas wafatnya budayawan sekaligus aktivis senior, Ridwan Saidi di usianya yang ke 80 tahun.
“Selamat jalan bang Ridwan Saidi. Innalillahi wainnailaihi raajiun. Kabar dari putra-putri beliau Bang Ridwan Saidi telah wafat pagi ini jam 08.35 WIB di RSPI Bintaro,” kata Fadli Zon dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (25/12).
Ia berdoa agar almarhum Ridwan Saidi meninggal dalam keadaan yang sangat baik.
“Insya Allah husnul khotimah,” ucapnya.
Fadli Zon yang juga anggota Komisi I DPR RI tersebut menilai bahwa sosok Ridwan Saidi adalah orang yang sangat luar biasa.
Berbagai literasi dan pengalamannya di kancah nasional juga tak perlu diragukan lagi. Bahkan sosok asli Betawi ini pun banyak orang yang telah mengenalnya.
“Bang RS seorang teman diskusi yang luar biasa, wawasan dan pengalamannya luas. al Fatihah,” ujarnya.
Salah satu yang ia kagumi dari sosok Ridwan Saidi adalah karakternya yang lurus. Bahkan banyak koleksi milik tokoh kelahiran 2 Juli 1942 itu telah bertengger di dalam ruangan koleksi perpustakaannya.
“Turut berduka cita wafatnya Bang Ridwan Saidi, politisi kawakan, pemikir, penulis, sastrawan, budayawan. Saya kenal lebih dari 30 tahun lalu. Ribuan koleksi buku kuno dan seratusan piringan hitamnya sudah terintegrasi di FadliZon Library sejak 2009. Merasa kehilangan tokoh hebat ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, pada hari Jumat (23/12) kemarin, Ridwan Saidi harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif usai pembuluh darah batang otaknya pecah. Ia pun dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro dan dalam keadaan koma. Kemudian, pada hari Minggu (25/12) ini, ia telah menghembuskan nafas terakhir.
Ridwan Saidi adalah budayawan, politisi sekaligus aktivis senior yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Bahkan di dalam sepak terjang politiknya, ia pernah tercatat sebagai anggota DPR melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada tahun 1977-1987. Ridwan juga merupakan lulusan Fakultas Ilmu-ilmu Sosial (FIS) Universitas Indonesia.
Di dalam sepak terjang pergerakannya, ia juga pernah tercatat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) pada tahun 1974-1976. (MIB)
