HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kabar mengenai kekerasan dalam rumah tangga kali ini menjadi topik hangat di antara netizen setelah dihebohkan dengan kasus yang menyeret seorang pria bernama Raden Indrajana Sofiandi.isa
Nama Raden pun dikaitkan dengan perusahaan OVO sebagai Head of Risk & Compliance.
Dalam video yang tersebar, anak laki-laki dari Raden terlihat sangat jelas menjadi korban pemukulan dan kata-kata kasar.
Menurut Psikolog Klinis Jayabaya, Sri Mulyani Nasution, perilaku KDRT yang dilakukan oleh orang tua seperti ayah kepada anaknya, dapat membuat si anak tumbuh kembang dengan penuh rasa amarah di dalam dirinya.
“Dampak negatif dari anak yang mengjadi korban KDRT adalah ia mengalami gangguan emosi. Jadi orang pemarah, karena ada kemarahan dalam dirinya,” kata Sri Mulyani, kepada Holopis.com, Rabu (21/12).
Selain mengalami gangguan emosi, KDRT juga bisa menjadi siklus yang tak berhenti.
Dimana seorang anak jika melihat orang tuanya tetap bersama setelah terjadi KDRT yang terus menerus, maka ia bisa melihat bahwa perilaku hal tersebut adalah normal dan wajar saja dilakukan terhadap pasangan.
“Kekerasan itu ada rantainya. Akan berlangsung secara turun-temurun. Seorang anak akan menjadikan ayahnya objek identifikasi,” kata Sri Mulyani.
Seperti diketahui, saat ini internet sedang dihebohkan dengan video dari Keyla Evelyne Yasik yang menunjukkan mantan suaminya, Raden Indrajana Sofiandi, membentak dan memukuli anak mereka.