HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi kembali memamerkan kemampuannya yang berhasil menghadapi pandemi Covid-19 tanpa perlu menerapkan aturan lockdown pada waktu itu.
Padahal, Jokowi mengungkapkan, hampir sebagian besar menteri waktu itu memintanya agar mengambil langkah lockdown. Namun, dirinya memutuskan bahwa dia akan mengambil skema lain untuk menekan penyebaran Covid-19.
“Perlu saya ingatkan mengenai gempuran adanya pandemi. Saat Delta masuk, kasus harian kita mencapai 56 ribu kasus. Saat itu saya ingat hampir 80 persen menteri menyarankan saya untuk lockdown, termasuk masyarakat juga menyampaikan hal yang sama,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (21/12).
“Kalau itu kita lakukan saat itu mungkin ceritanya akan lain sekarang ini,” tambahnya.
Gempuran pandemi pun kemudian menurut Jokowi, semakin meningkat ketika varian Omicron mulai menyebar di Indonesia hingga menyentuh angka 64 ribu kasus per harinya. Terlebih, ketika ketersediaan APD serta oksigen yang minim dan penumpukan pasien di Rumah Sakit.
“Untung kita saat itu masih tenang, tidak gugup, tidak gelagapan, sehingga situasi yang sangat sulit itu bisa kita kelola dengan baik,” klaimnya.
Jokowi kemudian menunjukan bahwa kondisi Indonesia saat ini sudah mulai membaik dan membuatnya mempertimbangkan untuk mencabut aturan PPKM dalam waktu dekat.
“Dan hari ini, kemarin kasus harian kita berada di angka 1.200. Dan mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM kita. Perjalanan seperti itu harus kita ingat betapa sangat sulitnya,” pungkasnya.