HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan anggaran setidaknya Rp470 triliun untuk bantuan sosial (bansos) pada tahun 2023 mendatang.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menegaskan, anggaran tersebut bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat, sekaligus sebagai jaring pengaman sosial masyarakat rentan dalam menghadapi gejolak ekonomi dan ketidakpastian global.
“Tahun depan bansos kami mencapai Rp 470 triliun. Nilai itu untuk menjaga daya beli masyarakat dan memberikan jaring pengaman sosial, terutama kepada kelompok yang rentan,” kata Sri Mulyani dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 yang dikutip Holopis.com, Rabu (21/12).
Sri Mulyani menambahkan, strategi fiskal yang bakal dilakukan Indonesia ke depan adalah menjaga dan terus memperbaiki fundamental sumber pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
“Beberapa aspek di dalam negeri yang bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yakni konsumsi, investasi, peraturan, hingga insentif yang bisa meningkatkan kompetitif ekspor Indonesia,” tambahnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menuturkan, salah satu solusi untuk bertahan dari badai ekonomi global adalah dengan menjaga daya beli masyarakat di dalam negeri.
“Hal itu disebabkan ekonomi Indonesia lebih banyak ditopang oleh konsumsi rumah tangga dalam negeri,” tuturnya.
Tak hanya itu, Pemerintah kata Sri Mulyani, juga tengah menyiapkan strategi untuk menarik investasi sebagai upaya agar belanja pemerintah di tahun depan menjadi lebih produktif.
“Bapak presiden hari ini menyampaikan sangat spesifik, belanja pemerintah yang kualitasnya masih harus diperbaiki. Jadi bukan hanya besarnya belanja, tapi kualitas belanja beliau sangat tekankan,” tandas Sri Mulyani.