HOLOPIS.COM, MAGELANG – Pemerintah masih belum memberikan izin para wisatawan untuk bisa naik ke bangunan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Namun, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengungkapkan, bahwa pemerintah saat ini masih melakukan kajian terkait kepastian boleh atau tidaknya wisatawan naik ke Candi Borobudur.

“Sekarang masih dikaji karena kami tidak ingin aspek konservasi nanti terabaikan, sekarang sedang dipastikan,” kata Sandiaga seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (17/12).

Sandiaga juga mengungkapkan, kemungkinan akan ada pembatasan wisatawan yang naik ke Candir Borobudur dengan kuota 1.200 orang per hari. Kebijakan ini masih dibahas pengelola dengan pihak konservasi yang hasilnya bisa dijadikan keputusan lintas menteri.

“Sekarang dari aspek konservasi ini lagi dihitung. Memang ada batas sekitar 1.200 orang per hari yang bisa naik ke candi. Hal ini masih harus dipastikan dan polanya seperti apa, kendalanya seperti apa,” ujarnya.

Sandiaga juga menegaskan bahwa untuk kenaikan tarif, tidak ada seperti yang sebelumnya diwacanakan. Sehingga menurut Sandiaga, pengunjung bisa naik ke struktur bangunan Candi Borobudur pada kuartal kedua tahun 2023.

Sekedar diketahui Sobat Holopis, bahwa sebelumnya telah keluar wacana untuk memberlakukan kenaikan tiket untuk naik ke area stupa Candi Borobudur menjadi Rp 750.000, dari sebelumnya hanya Rp50 ribu.

Wacana te sevyt sempat mengundang perhatian masyarakat, para akademisi, hingga pelaku pariwisata.

Namun, rencana tersebut dibatalkan pada Juni 2022 karena memperhatikan berbagai masukan dan saran masyarakat, seperti wacanakan pada hari Kamis (9/6) lalu.

Ada beragam pendapat yang disampaikan masyarakat, mulai dari harga yang dinilai terlalu tinggi, hanya untuk komersialisasi, menyulitkan wisatawan dan umat Buddha, hingga membandingkan dengan harga tiket masuk situs-situs bersejarah di negara lain.