HOLOPIS.COM, BELGIA – Presiden Jokowi mengajukan syarat khusus agar kemitraan ASEAN dengan Uni Eropa bisa berlangsung dengan kondusif dan berlangsung untuk waktu yang lama.

Saat menghadiri peringatan 45 tahun kemitraan ASEAN dan Uni Eropa, Jokowi mengakui bahwa selama ini kemitraan yang telah berlangsung tidak melulu dalam kondisi yang baik-baik saja.

“Banyak perbedaan yang harus kita selesaikan. Oleh sebab itu, jika ingin kita membangun sebuah kemitraan yang lebih baik maka kemitraan harus didasarkan pada kesetaraan, tidak boleh ada pemaksaan,” kata Jokowi dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (15/12).

“Tidak boleh lagi ada pihak yang selalu mendikte dan beranggapan bahwa my standard is better than yours,” sambungnya.

Jokowi dalam kesempatan tersebut juga menyatakan, selama beberapa dekade terakhir, Asia Tenggara telah menjadi economic powerhouse. Semua proyeksi mengatakan bahwa Asia Tenggara akan tetap menjadi pusat pertumbuhan. “Dengan demikian, kemitraan dengan ASEAN dipastikan akan menguntungkan,” imbuhnya.

Jokowi kemudian mengajak semua negara kemitraan untuk membangun kemitraan yang setara dan saling menguntungkan. Dari pandemi dan krisis multidimensi, Jokowi berharap itu menjadi pembelajaran semua pihak.

“Kita petik pelajaran penting bahwa to grow and to prosper together is the only option. Kita tidak hanya harus maju bersama, namun juga harus maju setara. Let us shape a better future together,” pungkasnya.