HOLOPIS.COM, JAKARTA – Terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Yosua, Kuat Ma’ruf terindikasi melakukan kebohongan saat uji poligraf di proses penyidikan tentang beberapa peristiwa.

Dari kesaksian yang disampaikan saksi ahli poligraf, Aji Febrianto Ar-Rosyid mengungkapkan, tidak hanya kebohongan, ada pertanyaan lain yang disampaikan Kuat dan diduga itu adalah jawaban jujur. Salah satunya yakni mengenai tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan Yosua terhadap Putri Candrawathi.

“Saudara Kuat, pertanyaannya adalah ‘Apakah kamu memergoki persetubuhan Ibu Putri dengan Yosua. Hasilnya jujur,” kata Aji dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (14/12).

Sebagai pemeriksa kelima orang terdakwa, Aji juga memastikan bahwa Kuat Ma’ruf tidak pernah melihat atau memergoki adanya pelecehan seksual tersebut.

Sementara untuk kebohongan, Aji mengungkapkan ada fakta yang terungkap dari alat tes yang diklaim memilik akurasi sekitar 93 persen itu.

“Untuk indikasi kedua Kuat pada saat pemeriksaan tanggal 9 September ‘Apakah kamu melihat Ferdy Sambo menembak Yosua, jawabannya saudara Kuat ‘tidak’, hasilnya berbohong,” ungkapnya.