HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sprint race yang rencananya akan diterapkan pada MotoGP 2023, mendapatkan kritikan dari pabrikan yang turut serta dalam ajang balap motor internasional itu.
Salah satunya, Manajer Enea Bastianini, Carlo Pernat yang mengatakan para pembalap MotoGP yang berlaga di sprint race tidak akan ada penawaran bonus. Ia menambahkan, pihak Dorna dan para tim balap di MotoGP memikirkan bonus tambahan untuk para pembalap.
“Ada masalah besar yang kita sebagai manajer bicarakan. Karena pabrikan menolak memberi sedikit bonus untuk balapan (sprint race) di hari Sabtu,” kata Pernat dikutip Holopis.com dari Speedweek, Minggu (11/12).
Pembalap pun masih tidak terima, jika mereka tak mendapatkan bonus tambahan di balapan di hari Sabtu. Padahal, sprint race merupakan balap mini dengan lap mini, juga poin mini, maka sudah selayaknya pebalap mendapatkan bonus mini sebagai apresiasi.
“Jika ada balapan setengah poin pada hari Sabtu, maka saya yakin bahwa pebalap juga perlu menerima setengah dari pembayaran bonus,” terang Pernat.
Dorna Sports pun dikritiknya, karena berusaha menarik minat penonton sebanyak-banyaknya dengan menambah kategori balap sprint race. Sebagai informasi, balap MotoGP 2023 akan dilangsungkan sebanyak 21 seri.
Dengan adanya tambahan sprint race, maka pebalap akan menjalani 42 balapan. Tentunya bakal sangat-sangat melelahkan. Tapi sayangnya, pebalap MotoGP tidak bisa menuntut apapun.
Sebab mereka sudah terlanjur meneken perpanjangan kontrak dengan timnya masing-masing. Sementara pihak Dorna Sports baru memutuskan sprint race pada musim panas (Juni-September 2022).
“Dorna memutuskan berdasarkan insting daripada memikirkannya dengan tenang dan berbicara dengan semua orang untuk memahami masalah yang terjadi. Anda seharusnya menimbang semuanya dan kemudian berkata, pada bulan November di akhir musim Kejuaraan Dunia: Akan ada balapan sprint di lima, sepuluh atau semua seri Grand Prix, pembayaran bonus akan diatur dengan cara ini…dan lain sebagainya. FIM juga hilang dari diskusi ini,” ujar Pernat.